watch sexy videos at nza-vids!
Landing page builder

Kakakku Yang Seksi

Aku Andi 17 tahun kelas 2 SMU.
Keluargaku adalah orang Cina
miskin dari satu kota kecil di
Jawa. Aku dan ciciku (kakak
perempuan) tinggal dengan
pamanku, sepupu papa, pengusaha sukses di kotanya.
Kakakku setahun lebih tua
dariku, namanya Lisa. Kami ikut
papa sejak kecil setelah
orangtuaku bercerai. Kami
jarang kontak dia lagi setelah dia kawin lagi dengan gadis
pribumi 20 tahun dan pindah ke
kota lain. Karena kasihan dan
demi pendidikan yang lebih baik
di kota besar, setahun lalu
pamanku menawarkan untuk pindah ke tempatnya. Lagipula,
putri tunggalnya Hani sejak SMP
kelas 1 disekolahkan di
Singapura sehingga dia hanya
tinggal dengan tanteku. Aku orang yang paling pesimis
sedunia dan sejak kecil selalu
jadi bahan tertawaan. Sekarang
pun, aku sering disuruh-suruh
dan dimaki-maki oleh pamanku
dan istrinya, juga kakakku. Sementara kakakku dimanja
oleh mereka, sering dibelikan
baju bagus dan barang mahal
lainnya terutama bibiku. Aku
menyadari aku memang pantas
disuruh-suruh dan direndahkan orang. Jadinya aku
malah”menikmati” saja ketika
dimarahi dan disuruh-suruh. Bahkan urusan seks dan
masturbasi pun aku tidak
pernah mambayangkan diriku
sendiri namun sedang menonton
orang lain terutama kakakku
yang berhubungan seks atau sekedar dipegang-pegang oleh
cowok lain. Utamanya cowoknya
adalah pribumi. Karena sering
aku melihat ia diliatin dan
digodain oleh cowok-cowok
pribumi. Setiap pulang sekolah selalu melewati STM yang cowok
semua dan pribumi. Banyak yang
lagi nongkrong dan selalu
mengeluarkan celoteh-celoteh
usil. Mungkin mereka jarang liat
cewek. Ditambah kakakku memang cakep, kulitnya putih,
tinggi sekitar 160-an, badannya
langsing karena memang sering
olahraga. Rambutnya yang dicat
agak pirang membuat makin
merangsang saja. Ditambah, baju seragam putih yang dipakai dari
kain yang agak tipis sehingga
kelihatan BH-nya (apalagi kalau
lagi pakai bra warna gelap jadi
makin mencolok) dan kelihatan
besarnya tonjolan di balik baju tipisnya. Iseng kulihat bra-nya di lemari
baju, ukurannya 34c. Tidak
heranlah setiap kali banyak
omongan-omongan yang usil dan
jorok. Aku sebenarnya ingin
marah tapi karena takut jadinya diam saja. Kakakku
sendiri diam saja tak pernah
menanggapi. Untungnya mereka
tidak pernah berbuat kurang
ajar kecuali komentar-komentar
joroknya saja. Bahkan ada salah satu yang menirukan desahan
cewek ketika disetubuhi.
Membuatku membayangkan
kalau kakakku benar-benar
disetubuhi oleh dia dan
mengeluarkan suara seperti itu! Di angkot juga selalu ada cowok
iseng yang memperhatikan dia,
mulai dari mukanya, lehernya
yang putih akhirnya menatap
dadanya atau ke paha. Walau
takut dan kesal, anehnya tiap kali masturbasi selalu
membayangkan kakakku
menikmati disetubuhi dan
diperawani oleh mereka. Pengalamanku tidak cuma di
sekolah saja. Ketika jalan ke
mall atau ke manapun malah
lebih parah karena kesukaannya
memakai baju yang terbuka
atau ketat. Kausnya yang ketat membuat payudaranya tampak
indah dan makin menonjol.
Apalagi kalau belahan dadanya
agak rendah membuat
payudaranya yang putih sedikit
kelihatan. Ketika berenang atau fitness malah lebih parah lagi.
Sebenarnya aku tidak suka
dengan keadaan ini tapi
juga”suka”. Diam-diam, anuku
jadi menegang kalau ada
tatapan atau komentar kurang ajar. Aku takut, tegang, dan
juga terangsang. Voyeurism Suatu saat aku tergoda untuk
melihatnya telanjang karena ada
kesempatan untuk itu. Antara
kamarku dan kamarnya ada
taman kecil yang sudah tak
dipakai. Pintunya hanya dari kamarku, yang di kamar dia
sudah dimatikan. Dengan tangga
aku bisa melihat ke dalam dari
jendela atas kamarnya dan
kamar mandinya. Dalam
beberapa kesempatan aku sempat melihatnya telanjang
bulat. Kecantikannya ditambah dengan
kemolekan tubuhnya memang
betul-betul luar biasa indah!
Payudaranya padat berisi,
ukurannya cukup besar,
kencang, dan berdiri tegak. Tidak turun seperti pada film-
film bokep. Kedua putingnya
berwarna kemerahan berdiri
dengan tegaknya dan agak
panjang menonjol. Rambut
kemaluan di sekitar vaginanya tidak terlalu lebat namun
sangat indah. Kulitnya yang
putih mulus membuatnya makin
menarik. Putingnya yang
kemerahan dan rambut
kemaluannya yang hitam amat kontras dengan kulitnya yang
putih. Beberapa kali aku
melihatnya telanjang atau
setengah telanjang baik ketika
mandi maupun di dalam kamar. Setelah aku melihatnya
telanjang bulat, kebiasaanku
bermasturbasi jadi makin
menjadi-jadi. Karena aku makin
jelas membayangkan bagian-
bagian tubuh tertentu dari kakakku digerayangi dan
dinikmati oleh para cowok
tersebut. Komentar-komentar
usil yang pernah kudengar
ditambah dengan
pengetahuanku tentang tubuhnya membuatku makin
nikmat bermasturbasi. Bayangan
cowok yang hitam menindihi
tubuh cewek yang putih mulus
dan memainkannya. Seorang
cewek yang muda, cakep, tampangnya polos dan innocent,
putih, sexy, high class, dadanya
berisi dan masih perawan namun
menyerahkan keperawanannya
dengan sukarela dan menikmati
apapun yang dilakukan oleh cowok yang statusnya lebih
rendah darinya. Membuatku
benar-benar nikmat dalam
bermasturbasi. Kadang aku
menyesal setelah melakukannya
tapi selalu mengulangi lagi. Mungkin aku sudah GILA! Lalu apakah kakakku memang
masih perawan? Menurutku sih
dia masih perawan. Dia tidak
pernah pergi dengan cowok
mana pun. Paman dan tanteku
melarang kakakku sembarangan pergi dengan teman-temannya
terutama cowok. Kemana-mana
selalu aku disuruh menemaninya.
Namun anehnya beberapa kali
mereka mengajak kakakku dan
juga aku ke pub atau night club dan mereka pula yang
mengenalkan kami ke minuman
keras. Menurut mereka,
daripada pergi dengan teman
mending pergi dengan orang tua
jadi ada yang menjaga. Pamanku dan istrinya memang doyan
minuman keras dan sering ke
pub-pub. Disana kami juga
dikenalkan kepada beberapa
rekan-rekan bisnis pamanku. Pak Joko Orang yang paling penting
diantara semuanya adalah Pak
Joko karena dia pejabat
pemerintah yang memegang
peran kunci dalam hal perijinan
bisnis pamanku. Dia adalah orang Jawa, umurnya 40-an. Makanya
pamanku dan bibiku sangat
hormat kepadanya. Sering
mereka menjamu Pak Joko dan
mengundang Pak Joko datang
ke rumahnya. Aku tidak begitu suka dengannya dan
kelihatannya juga dia tidak
terlalu suka denganku dan
menganggap kehadiranku. Tapi dia baik sekali dengan
kakakku, malah sepertinya dia
punya mau terhadap kakakku.
Kakakku memang pandai
berdandan dan berpakaian
untuk membuat dirinya menarik perhatian cowok serta pintar
mengambil hati orang. Apalagi
kalau gaun yang dipakainya
dengan belahan dada agak
rendah membuatnya nampak
sexy. Sementara kakakku malah enjoy berbicara dengan Pak
Joko bahkan sampai sering
bercandaan. Membuatku jadi
makin rendah diri. Sekarang
dikala masturbasi aku jadi sering
membayangkan Pak Joko, bandot tua hitam jelek
menikmati tubuh mulus kakakku.
Apalagi setelah beberapa kali ia
datang malam-malam, kakakku
mengenakan daster tipis agak
menerawang. Mata Pak Joko bersinar-sinar melihat tubuh
sexy yang dibalut kain tipis itu. “The show must go on” Suatu malam mereka ke pub
tapi aku disuruh menunggu
pengiriman barang di rumah.
Sekitar jam 9.30 pamanku
telpon bilang aku boleh tidur
dulu karena mereka pulang agak malam. Saat tiba kakakku
agak mabuk. Sebelumnya lebih
parah lagi ngoceh-ngoceh tak
karuan, kata bibiku. Bibiku
membawanya masuk ke dalam
kamar. Sementara pamanku marah besar kepadaku,
menurutnya barangnya tidak
lengkap. Oleh bibiku aku disuruh
masuk ke kamarku. Dengan
sangat ketakutan aku masuk ke
kamar dan kukunci pintu kamar. Tak lama kemudian kudengar
bibiku masuk ke kamar kakakku.
Karena penasaran aku mengintip
dari jendela. Kakakku baru
selesai mandi sedang berbaring
di tempat tidur dengan memakai kaos atasan saja yang
panjangnya sampai ke pahanya.
Kakakku sudah tidak mabuk
hanya agak lemas saja.
Kemudian bibiku memberikan
segelas air dan satu tablet kecil. Setelah kakakku tidur ia keluar. Beberapa saat kemudian, pintu
kembali terbuka. Ternyata
adalah Pak Joko! Ia kelihatan
habis mandi, memakai celana
pendek dan baju kaos. Kok tadi
aku tak melihatnya? Dengan tegang kuperhatikan apa yang
dilakukannya. Ia menuju ke
tempat tidur kakakku. Kakakku
tidur telentang, kakinya agak
terbuka terlihat pahanya yang
mulus. Dadanya turun naik. Pak Joko duduk di pinggir ranjang.
Tangannya mengulur memegang
pipi kakakku. Tiba-tiba kakakku
terbangun. Sesaat Pak Joko
kelihatan terkejut, tapi sambil
menarik kembali tangannya ia lalu berkata, “Kamu sudah baikan Lisa? Saya
ingin melihat keadaan kamu.”
“Sudah mendingan Oom, hanya
masih lemas saja.”
“Sini deh Oom pijitin supaya
lekas sembuh.” “Nggak usah deh Oom. Masa
kok oom mijat saya,” kata
kakakku sambil ia duduk di
tengah ranjang.
“Nggak apa-apa kok. Lagian
Oom tidak keberatan kok,” kata Pak Joko sambil tangannya
langsung meraih tengkuk
kakakku dan mulai memijat-mijat
dan meraba-rabanya.
“Aduuh geli Oom. Jangan ah,”
kakakku meronta kecil dan memendekkan tengkuknya.
“Ssst. Jangan berteriak gitu,
nanti kasihan pada bangun
semua. Tenang saja kamu,”
kata Pak Joko sambil tangan
yang satunya memegang lengan kakakku.
“Nah gitu, kamu diam saja.
Nikmati saja,” kata Pak Joko
sambil kedua tangannya
meraba-raba tengkuk dan
lengan kakakku. Membuat kakakku terlena dan
memejamkan matanya. Berdekatan dengan Lisa begitu
dekat, langsung membuat Pak
Joko terangsang. Aroma tubuh
Lisa yang harum membuatnya
mabuk kepayang. Kedua, dalam
jarak begitu dekat, baju tidur yang agak transparan
membuatnya mampu melihat
dengan jelas kemulusan dan
bentuk tubuh yang begitu
menggairahkan. Di balik
dasternya, branya berwarna biru tua nampak jelas
membuatnya makin
menggairahkan. Juga pahanya
yang putih dalam jarak begitu
dekat. Tiba-tiba Pak Joko
langsung mencium bibir Lisa yang sedang memejamkan mata. “Ooh kamu cantik sekali Lisa,
mmhh” Bibir Pak Joko langsung
membekap bibir Lisa dan
melumatnya. Sesaat aku
berdetak, lalu apa yang akan
dilakukan kakakku pikirku.
Ternyata Lisa tidak memberontak, malah ia
menikmati ciuman Pak Joko.
Kedua tangannya kemudian
meraih memeluk Pak Joko. “Mmmh ahh.” Bibir ketemu bibir, lidah ketemu
lidah. Dengan penuh nafsu Pak
Joko sambil tetap menciumi Lisa,
tangannya mulai meraba-raba
tubuh Lisa. Punggung.. Lengan..
Lalu satu tangannya meraba- raba paha. Tangan itu masuk di
bawah baju, meraba-raba,
bergerak naik ke atas. Lisa
mengerang perlahan. Pak Joko
membaringkan Lisa, setengah
menindih sambil terus menciumi seluruh muka.. Leher.. Dengan
penuh nafsu. Tangan kanannya
merayap naik di balik daster
Lisa. Meraba-raba daerah paha
lalu naik ke sekitar perut. Pak Joko mengangkat
kepalanya. Menatap dan
mengagumi tubuh Lisa yang
sebentar lagi akan dinikmatinya.
Tangan kirinya membelai-belai
rambut, pipi, leher, dan turun ke dada! Bersamaan dengan
tangan kirinya menyentuh
dadanya, tangan kanan
bergerilya di balik daster ke
aarah payudara kanan Lisa.
Sambil kedua tangannya meraba-raba payudara Lisa,
daster Lisa tersingkap
terlihatlah pahanya yang putih
mulus dan celana dalamnya. Kaki
kanan Pak Joko bergerak naik
meraba-raba paha Lisa dan daerah CD nya. Lisa mengerang-
erang merasa kegelian karena
bulu kaki Pak Joko menyentuh
bagian sensitifnya. Sesaat kemudian, Pak Joko
melepas daster Lisa dan
membuka baju dan celananya
sendiri, sambil menikmati
indahnya tubuh Lisa yang
terduduk hanya memakai bra dan CD saja. Tapi ia belum puas
dengan itu karena sesaat
kemudian ia segera melepas
branya dengan membuka
kaitannya di belakang, lalu
direngkuhnya bra itu. Nampak sepasang payudaranya yang
indah berayun dengan bebasnya
menantang untuk dinikmati.
Kedua putingnya agak panjang
kemerahan begitu sensitif akan
sentuhan. Sambil pandangan terus tertuju pada payudara
Lisa, Pak Joko melepas CDnya
sendiri dan kemudian CD Lisa. Kini seluruh tubuh Lisa tak
tertutup selembar benang pun.
Tampaklah bulu kemaluan Lisa
yang nampak kontras dengan
kulitnya yang putih mulus.
Sementara penis Pak Joko yang hitam dan besar itu terlihat
sudah menegang dengan
gagahnya. Segera kedua
tangannya bereaksi meraih
kedua payudaranya. Mengelus-
elus, meraba-raba, dan meremas-remasnya dengan
lembut. Lisa mendesah-desah
kenikmatan. Pak Joko jadi makin
nafsu, ia langsung mencium bibir
Lisa sambil kedua tangannya
masih terus meraba-raba payudaranya. Kedua tangannya
beraksi di sekitar kedua puncak
gunung Lisa. Memencet-mencet
dan menggerak-gerakkannya
akibatnya kedua payudara
bergerak-gerak akibat perbuatannya. Kedua putingnya
menjadi mengeras tanda bahwa
Lisa juga ikut terangsang. “Oohh ahh ahh ahh” Pak Joko membaringkan Lisa
dengan kedua tangan
mendorong dadanya. Lalu ia
membuka kedua kaki Lisa,
menatap bagian yang paling
rahasia itu. Jari-jarinya dimainkan di sekitar vaginanya,
membuat Lisa mendesah-desah
makin terangsang. Pak Joko
demikian ahli memainkan jarinya
sampai vaginanya menjadi basah.
Setelah puas dengan apa yang diperbuatnya, dengan setengah
menindih, ia menciumi leher Lisa
yang sebagian rambutnya yang
sebahu menempel disana. Dengan
ganas, Pak Joko menciumi dan
mengecupi leher Lisa kiri kanan. Tangannya meraba-raba ke
dada dan daerah vagina. Lisa nampak mengerang-erang
kenikmatan. Lalu ciuman Pak
Joko mulai beralih turun ke
bawah, sampai menciumi kedua
payudaranya. Mula-mula ia
mengecupi bagian pangkalnya yang putih itu, lalu perlahan
naik makin ke atas. Sampai ia
mengemut dan menjilati kedua
puting Lisa yang berwarna
kemerahan segar itu, ujung
lidahnya menggerak-gerakkan kedua putingnya bergantian.
Digigit-gigitnya dengan lembut
putingnya yang sangat sensitif
itu. Lisa makin mendesah-desah.
Ia nampak kegelian kenikmatan.
Selama ini Lisa banyak pasifnya namun ia juga tidak melawan
bahkan menikmati apa yang
dilakukan Pak Joko
terhadapnya. Kemudian ia mendekatkan
penisnya ke dada Lisa dan
menjepit penisnya yang
ujungnya disunat itu diantara
kedua payudaranya sampai
penisnya terbenam di antara kedua payudara Lisa. Penisnya
yang hitam nampak kontras
dengan kedua payudara yang
menjepitnya itu. Kali ini giliran
Pak Joko yang merasakan
kenikmatan. Lalu kepala penisnya disentuhkan dan
digerak-gerakkan ke puting
Lisa. Nampak keduanya
terangsang dengan aksi itu. Lalu
Pak Joko meraih tangan Lisa
dan mendekatkannya ke penisnya. Ternyata Lisa cukup
cekatan juga. Tangannya segera
meraba-raba, dan mengocok-
ngocok penisnya yang membuat
Pak Joko bereaksi dengan
hebat. Tak lama kemudian, Pak Joko
melepaskan tangan Lisa, dan
membuka kedua kaki Lisa lebar-
lebar sehingga nampaklah
vaginanya dengan jelas. Rupanya
ia sudah tidak sabar lagi mendapatkan hadiah utamanya
yaitu menikmati keperawanan
Lisa. Ia mendekatkan penisnya
ke vagina yang sudah kuyup
dan dalam posisi siap itu. Ia
dalam posisi duduk, sementara Lisa dalam posisi pasrah
telentang. Pak Joko segera
memajukan badannya
memasukkan penisnya ke dalam
vagina Lisa. “Oooh.. Ahh”, teriak Lisa, ketika
kepala penis itu akhirnya
menembus vaginanya sebelum
akhirnya semuanya masuk ke
dalam. Segera kemudian Pak
Joko memaju mundurkan tubuhnya, penisnya yang hitam
masuk keluar ke vagina Lisa.
“Oooh oohh ahh ahh ahh” Akhirnya malam itu Pak Joko
berhasil merenggut
keperawanan Lisa. Nampak
darah keperawanannya
membasahi seprei. Sambil
memegang kedua tangan Lisa, dengan semakin cepat Pak Joko
memainkan penisnya di dalam
vaginanya. Akibatnya, tubuh Lisa
bergetar hebat sampai-sampai
kedua payudara Lisa bergerak-
gerak berputar putar. Pak Joko nampak puas sekali bisa
melakukan itu. Sementara Lisa
merasakan kenikmatan luar
biasa sambil mendesah-desah. Lalu Pak Joko mengeluarkan
penisnya. Ia berganti posisi. Ia
menyuruh Lisa menungging, lalu
dari belakang kembali ia
menyodok vagina Lisa dalam
posisi doggy style, sambil kedua tangannya menepuk-nepuk,
meremas-remas payudara dan
memainkan kedua putingnya.
Setelah menikmati beberapa
saat, kembali ia menidurkan Lisa.
Lalu sambil tubuhnya menindih Lisa, ia kembali menyetubuhi Lisa
yang beberapa saat lalu masih
perawan itu. Nampak
pemandangan yang kontras,
badan Pak Joko yang hitam
seperti aspal menindih Lisa yang putih mulus bagaikan kapas. Kembali ia memasukkan penisnya
ke dalam vagina Lisa. Sambil
menciumi seluruh muka dan
leher Lisa, ia kembali mengocok
penisnya. Sampai akhirnya tiba-
tiba tubuh Lisa menggelinjang kenikmatan dan kedua
tangannya mencengkeram
rambut Pak Joko, sampai
akhirnya Lisa berteriak-teriak
dengan suara tinggi (inikah yang
tanda orgasme pada wanita?). Beberapa saat kemudian Pak
Joko meneruskan ciumannya ke
payudara Lisa. Bergantian ia
menciumi kedua payudara dan
menyedot-nyedot kedua
putingnya, sambil terus penisnya dimainkan di dalam vagina Lisa.
Dan tak lama kemudian giliran
Pak Joko yang mengalami
ejakulasi. Setelah ejakulasi, Pak
Joko masih terus mengocok
penisnya sampai beberapa saat, sebelum akhirnya ia
menghentikan aksinya. Lalu ia
terengah-engah berbaring
telentang di samping Lisa. Sampai disini aku tersadar dan
menyudahi “pengintipan”ku
karena ternyata aku sendiri
juga mengalami ejakulasi entah
karena apa. Apakah tegang,
atau marah, atau tak berdaya, ataukah heran, atau semuanya
campur jadi satu? Setelah itu
aku jadi tidak berminat lagi
melihat apa yang terjadi
seterusnya. Malah kini aku
berpikir keras. Apa yang terjadi pada diriku? Apa yang telah
kulakukan? Apa yang harus
kulakukan? Sudah benar-benar
gilakah aku? Haruskah aku
senang? Atau sedih? Atau
marah? Atau malu? Atau semuanya? Kenapa aku tidak
bisa berpikir normal? Ataukah
semua orang juga tidak normal?
Lalu kenapa kok semua orang
seperti mendukungku bersikap
tidak normal? Juga kakakku sendiri? Kejadian ini membuatku
shock dan linglung beberapa
saat.. Iblis betina itu.. Keesokan harinya aku
menguping pembicaraan antara
tanteku dan Pak Joko. “Wah, Pak Joko pagi ini segar
sekali. Bagaimana kemarin, seru
dong?”
“Wah, hebat. Dia benar-benar
mantap deh. Obat ibu benar-
benar manjur. Dia sangat bergairah sekali semalam.
Semalam kita maen dua ronde.
Pertama dia masih canggung
maklumlah masih perawan. Tapi
kedua sudah mulai ‘in’, apalagi
saya ajari dia cara-cara baru.” “Syukurlah. Kemarin kita
sempat panik waktu dia mabuk.
Yah, yang penting tujuan akhir
terlaksana khan. Yang penting
Bapak puas.”
“Heh heh heh, wah saya puas sekali. Sebenarnya dari sejak
ketemu, saya sudah suka
karena dia sesuai dengan
kesukaan saya. Orangnya cantik,
putih, sexy, dan yang paling
saya suka face-nya itu yang innocent dan juga masih
perawan.”
“Jadi proyek pasti goal ya Pak?
Bapak khan mintanya amoy
anak sekolahan yang cantik dan
masih perawan. Susah dapatnya yang seperti dia lho pak, tapi
kita bisa sediain buat Bapak.
Dan yang lebih penting, kalau
Bapak suka, dia akan selalu siap
melayani Bapak karena dia
menurut kepada kami. Juga, nanti setelah pengumuman
pemenang, bagian Bapak akan
kita berikan sesuai perjanjian”
“Oh, itu beres Bu. Masa saya
lupa kebaikan Bapak dan Ibu,
masa sih saya orang yang tidak tahu budi.. Dst, dst Bangsaat!! Iblis betina itu!
Ternyata sejak awal adalah ide
bibiku untuk mengajak kakakku
dan aku (hanya sebagai
kamuflase) tinggal bersama
mereka dan menyekolahkan kami supaya kami tergantung
kepada mereka. Dari awal
memang dia berencana untuk
menjual kakakku kepada Pak
Joko. Karena Pak Joko sangat
gila wanita sementara kakakku masih muda dan cantik serta
dari keluarga tidak mampu;
sementara kami tidak dekat
dengan famili yang lain. Karena
itu dari awal mereka mengontrol
pergaulan kakakku. Dia tidak cuma bermaksud
menjual keperawanan kakakku
saja, tapi lebih jauh lagi supaya
menjadi gundik Pak Joko. Pak
Joko kelihatan tergila-gila
kepadanya dan dengan tahu ia masih keponakan sendiri, Pak
Joko lebih merasa tidak enak
untuk berkata tidak kepada
mereka. Ini sesuai dengan
kepentingan jangka panjang
mereka. Di sisi lain, kakakku mudah dikuasai karena
keponakan sendiri dan
bergantung mereka. Untuk itu
kakakku “dimanjakan” dengan
dibelikan barang-barang mahal,
supaya terlena dan terbiasa hidup mewah sehingga
tergantung kepada mereka.
Putrinya sendiri, Hani,
disekolahkan di luar negeri
memang sengaja dijauhkan dari
hal-hal busuk seperti ini. Pamanku, walaupun masih ada
hubungan darah, namun lebih
cinta uang dibandingkan
saudara. Malam itu mereka berencana
membawa kakakku ke hotel
bintang lima untuk dijebak
dengan Pak Joko. Pengiriman
barang adalah rekayasa agar
ada alasan supaya aku tidak ikut. Namun karena kakakku
mabuk teler (mungkin ini
pengaruh obat perangsang yang
diberikan dalam minuman?),
jadinya mereka takut
menimbulkan kecurigaan pihak hotel. Akhirnya diputuskan
untuk dilakukan di rumah,
karena Pak Joko sendiri sudah
ngebet. Pamanku memarahiku
bukan karena barangnya
kurang namun ia takut kalau- kalau aku bisa menggagalkan
rencananya. Karena takut
reaksinya sudah berkurang,
bibiku memberikan obat
perangsang lagi kepada
kakakku. Setelah semuanya terjadi,
kakakku mau tidak mau harus
menuruti skenario mereka. Ia
tidak bisa menolak selama masih
tergantung. Kalau kabur dari
rumah, mau lari kemana dia? Bisa jadi nasibnya nanti malah
lebih buruk lagi. Jelek-jelek
sekarang dia keponakan orang
kaya yang hidup dalam
kemewahan. Yang tahu sisi
kelamnya hanya orang sendiri saja yang semuanya
berkepentingan untuk tidak
menyebarkan keluar. Benar-
benar terkutuk semuanya!!
Memanfaatkan orang demi
keuntungan sendiri. Dan aku, si orang tanpa guna,
adalah pelengkap penderita.
Walaupun aku juga ada
kesalahan namun aku tidak
terima kakakku diperalat dan
dipermainkan orang begitu. Satu kelebihanku, yaitu mereka tidak
tahu bahwa aku adalah saksi
mata dari semua peristiwa,
kalau aku tahu semua rencana
busuk mereka. Suatu saat nanti
aku, si orang tanpa guna, akan menyaksikan mereka semua
menderita akibat perbuatan
busuk mereka ini. Ronny
(pamanku), Tina (tanteku), dan
Joko adalah tiga orang yang
akan kuingat seumur hidupku. Aku akan membalas kalian
semua! Aku harus membalas
kalian semua!


Tamat

[ back ][ home ]

Watch TV on Computer

Web Site Hit Counter