watch sexy videos at nza-vids!

Visual mobile site building tool

Anak Tetangga Yang Menggairahkan

Aku seorang pegawai di salah
satu perusahaan swasta di
kota DKI, nama aku Iwan. Aku
berumur 30 tahun dengan
tinggi badan 170 cm serta
berat badan 65 kg dan kata cewek-cewek sih, aku memiliki
wajah dan tubuh yang sangat
ideal untuk seorang laki-laki
bujangan. Perusahaan tempat
aku kerja memberlakukan lima
hari kerja yaitu setiap hari senin sampai Jumat, sehingga
setiap hari sabtu aku selalu
berada di rumah yang
merupakan salah satu
kompleks elit di kota aku itu.
Setiap hari sabtu aku selalu mengisi waktu dengan melihat
situs porno, majalah porno,
dan menonton film pornoh
yang aku sewa di salah satu
rental yang berada di
kompleks tersebut, dan hal itu berlangsung selama berbulan-
bulan. Suatu saat hal tersebut tidak
aku lakukan lagi karena
setelah aku melihat Riska anak
tetangga aku yang masih
duduk di kelas 1 SMP yang
kira-kira berumur 12 tahun dan aku sangat terpesona
dengan kemolekan tubuh anak
tersebut. Riska memiliki tubuh
yang indah untuk ukuran anak
seumur dia dengan tinggi
badan sekitar 155 cm dan berat badan sekitar 45kg
serta memiliki dua bukit
kembar yang berukuran
sedang yang tercermin dari
tonjolan padat dibalik seragam
sekolah yang ketat dan tank top yang biasa dikenakannya
dan yang tidak kalah
menariknya lagi ia memiliki
pantat yang sangat padat dan
berisi yang terlihat dari rok
sekolah setinggi lutut dan rok mini yang ia kenakan dan
anehnya lagi aku tidak pernah
melihat adanya garis CD yang
ia kenakan, dan yang pasti
memiawnya belum ditumbuhi
bulu-bulu halus. Aku sering melihat riska
kesekolah setiap hari dengan
sengaja berdiri didepan rumah
sebelum aku berangkat kerja
atau pada sore hari sepulang
kerja di saat ia sedang jalan- jalan sore di sekitar kompleks
dan pada saat itu aku selalu
memandangi riska dengan
sangat tajam dan penuh nafsu
namun ia tak menyadarinnya
dan sampai suatu hari riska mulai menyadarinya dan mulai
membalas tatapan aku dengan
mata yang sangat menggoda. Sejak kejadian itu aku selalu
terbayang-bayang dengan
kemolekan riska setiap usai
bekerja namun bukannya aku
jatuh cinta padanya tapi aku
suka akan kemolekan tubuhnya dan sangat bernafsu
untuk mencicipinnya, tetapi
nafsu birahi tersebut aku
tahan dan aku lampiaskan
dengan hanya memandangi
tubuhnya dari balik pagar pada sore hari disaat ia
sedang berjalan-jalan
dikompleks. Riska selalu
menggunakan tank top dan
rok mini setiap akan berjalan-
jalan disekitar kompleks bersama kakak dan sepupunya
(Yani yang sedang kuliah smst
2 dan Neni yang duduk di sma
kls 3) dan ini dia lakukan
setiap sore. Seperti biasanya pada sore
hari setiap pulang kerja aku
selalu menunggu riska untuk
memandangi tubuhnya, tetapi
pada saat itu aku heran
karena riska hanya sendiri saja berjalan dengan sangat
santai dan seperti biasa pula
ia hanya memakai tank top
yang pada saat itu berwarna
kuning dan rok mini berwarna
putih tembus pandang dan yang tidak terlalu ketat.
Dengan sangat nafsu aku
tatap dia dari balik pagar dan
dia pun membalasnya dan
tanpa aku sangka-sangka
riska menuju ke pintu pagar rumah aku, dan dalam hati aku
bertanya mungkin dia akan
marah karena aku selalu
menatapnya, tetapi hal
tersebut tidak terjadi, dia
malah tersenyum manis sambil duduk dideket didepan pagar
rumah aku yang membuat
nafsu aku semakin tinggi
karena dengan leluasa aku
dapat memandangi tubuh riska
dan yang lebih mengasikan lagi ia duduk dengan menyilangkan
pahannya yang membuat
sebagian roknya tersingkap
disaat angin meniup dengan
lembutnya namun ia diam dan
membiarkan saja. Dengan penuh nafsu dan penasaran
ingin melihat tubuh riska dari
dekat maka aku dekati dia
dan bertannya "Duduk
sendirian nih boleh aku
temanin," dengan terkejut riska mambalikan wajahnya dan
berkata "eh...... boooboleh." Aku
langsung duduk tepat di
sampingnya dikarenakan deker
tersebut hanya pas untuk dua
orang. Dan untuk mengurangi kebisuan aku bertannya pada
riska "Biasanya bertiga,
temennya mana..?", dengan
terbata-bata riska berkata
"Gi.. gini om, mereka i.. itu
bukan temen aku tetapi kakak dan sepupu aku." aku langsung
malu sekali dan kerkata
"Sorry." kemudia riska
menjelaskan bahwa kakak dan
sepupunnya lagi ke salah satu
mal namannya MM. Riska mulai terlihat santai
tetapi aku semakin tegang
jantungku semakin berdetak
dengan kerasnya dikarenakan
dengan dekatnya aku dapat
memandangi paha mulus riska ditambah lagi dua bukit
kembarnya tersembul dari balik
tank topnya apabila dia salah
posisi. Diam-diam aku mencuri
pandang untuk melihatnya
namun dia mulai menyadarinya tetapi malah kedua bukit
kembarnya tersebut tambah
diperlihatkannya keaku yang
membuat aku semakin salah
tingkah dan tampa sengaja
aku menyentuh pahanya yang putih tanpa ditutupi oleh rok
mininya karena tertiup angin
yang membuat riska terkejut
dan riskapun tidak marah
sama sekali sehingga tangan
aku semakin penasaran dan aku dekapkan tangan aku ke
pahanya dan dia pun tidak
marah pula dan kebetulan
pada saat itu langitpun
semakin gelap sehingga aku
gunakan dengan baik dengan perlahan-lahan tangan kiri aku
yang berada di atas pahanya
aku pindahkan ke pinggannya
dan meraba-raba perutnya
sambil hidungku aku dekatkan
ketelingannya yang membuat riska kegelian karena
semburan nafasku yang sangat
bernafsu dan mata ku tak
berkedip melihat kedua bukit
kembarnya yang berukuran
sedang dibalik tank topnya. Tanpa aku sadari tangan kiri
aku telah menyusup kedalam
tank top yang ia gunakan
menuju kepunggunya dan
disana aku menemukan sebuah
kain yang sangat ketat yang merupakan tali BH nya dan
dengan sigapnya tangan aku
membuka ikatan BH yang
dikenakan riska yang membuat
tangan aku semakin leluasa
ber gerilya dipunggunya dan perlahan-lahan menyusup
kebukit kembarnya serta
tangan kanan aku membuka
ikatan tali BH riska yang
berada di lehernya dan dengan
leluasa aku menarik BH riska tersebut keluar dari tank
topnya karena pada saat itu
riska mengggunakan BH yang
biasa digunakan bule pada
saat berjemur. Setelah aku
membuka BHnya kini dengan leluasa tangan aku meraba,
memijit dan memelintir bukit
kembarnya yang membuat
riska kegelian dan terlihat
pentil bukit kembarnya telah
membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia
berkata "Terusss.. nikmattttt..
Ommmm........... ahh.. ahhhh...." Dan
itu membuat aku semakin
bernafsu, kemudian tangan
aku pindahkan ke pinggannya kembali dan mulai
memasukannnya ke dalam rok
mini yang ia kenakan dengan
terlebih dahulu menurunkan
res yang berada dibelakang
roknya, kemudian tangan aku masukan kedalam rok dan
CDnya dan meremas-remas
bokongnya yang padat dan
berisi dan ternyata riska
memakai CD model G string
sehingga membuat aku berpikir anak SMP kayak dia kok sudah
menggunakan G string tetapi
itu membuat pikiranku selama
ini terjawab bahwa riska
selama ini menggunakan G
string sehingga tidak terlihat adanya garis CD. Lima menit
berlalu terdengar suara riska
"Ahh.. terusss Om... terusss..
nikmattttt.. ahh.. ahhhh..."
hanya kalimat itu yang keluar
dari mulut riska pada saat aku menyentuh dan memasukan
jari tengan aku ke dalam
memiawnya yang belum
ditumbuhi bulu-bulu tersebut
dari belakang dan aku pun
makin menggencagkan seranganku dengan mengocok
memiawnya dengan cepat.
Tiba-tiba pecahlah rintihan
nafsu keluar dari mulut Riska.
"Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh..
ahhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh.." riska
mengalami orgasme untuk yang
pertama kali. Setelah riska mengalami
orgasme aku langsung
tersentak mendengar suara
beduk magrib dan aku
menghentikan seranganku dan
membisikan kata-kata ketelinga riska "Udah dulu ya.."
dengan sangat kecewa riska
membuka matanya dan terlihat
adanya kekecewaan akibat
birahinya telah sampai dikepala
dan aku menyuruhnya pulang sambil berkata "Kapan-kapan
kita lanjutkan lagi," ia langsut
menyahut "Ya om sekarang aja
tanggung nih, lihat memiaw
aku udah basah.." sambil ia
memegang memiawnya yang membuat aku berpikir anak ini
tinggi juga nafsunya dan aku
memberinya pengertian dan
kemudian ia pulang dengan
penuh kekecewan tanpa
merapikan tank top dan roknya yang resnya masih
belum dinaikan namun tidak
membuat rok mininya turun
karena ukuran pingganya yang
besar, tetapi ada yang lebih
parah ia lupa mengambil BH nya yang aku lepas tadi
sehingga terlihat bukit
kembarnya bergoyang-goyang
dan secara samar-samar
terlihat putting gunung
kembarnya yang telah membesar dan berwarna
merah dari balik tank topnya
yang pastinya akan membuat
setiap orang yang berpapasan
dengannya akan menatapnya
dengan tajam penuh tanda tanya. Setelah aku sampai di
rumah aku langsug mencium BH
riska yang ia lupa, yang
membuat aku semakin
teropsesi dengan bentuk
gunung kembarnya dan dapat aku bayangkan dari bentuk BH
tersebut. Sejak kejadian sore itu,
lamunanku semakin berani
dengan menghayalkan
nikmatnya bersetubuh dengan
riska namun kesempatan itu
tak kunjung datang dan yang mengherankan lagi riska tidak
pernah berjalan-jalan sore lagi
dan hal tersebut telah
berlangsung selama 1 minggu
sejak kejadian itu, yang
membuat aku bertanya apakah dia malu atau marah atas
kejadian itu, sampai suatu hari
tepatnya pada hari sabtu pagi
dan pada saat itu aku libur,
cuaca sangat gelap sekali dan
akan turun hujan, aku semakin BT maka kebiasaan aku yang
dulu mulai aku lakukan dengan
menonton film porno, tapi aku
sangat bosan dengan kaset
tersebut. Hujanpun turun
dengan derasnya dan untuk menghilangkan rasa malas dan
bosan aku melangkah menuju
keteras rumah aku untuk
mengambil koran pagi, tapi
setibanya didepan kaca jendela
aku tersentak melihat seorang anak SMP sedang berteduh, ia
sangat kedinginan dikarenakan
bajunya basah semuannya
yang membuat seluruh
punggunya terlihat termasuk
tali BH yang ia kenakan. Perlahan-lahan nafsuku mulai
naik dan aku perhatikan anak
tersebut yang kayaknya aku
kenal dan ternyata benar
anak tersebut adalah Riska,
dan aku berpikir mungkin dia kehujanan saat berangkat
sekolah sehingga bajunya
basah semua. Kemudian aku
mengatur siasat dengan
kembali ke ruang tengah dan
aku melihat film porno masih On, maka aku pun punya ide
dengan megulang dari awal film
tersebut dan akupun kembali
ke ruang tamu dan membuka
pintu yang membuat riska
terkejut. Pada saat riska terkejut
kemudia aku bertannya pada
dia "Lo riska ngak kesekolah
nih?" dengan malu-malu riska
menjawab "Ujan om.." aku
langsung bertannya lagi "Ngak apa-apa terlambat."
"Ngak apa-apa om karena hari
ini ngak ada ulangan umum
lagi." riska menjawab dan aku
langsung bertannya "Jadi ngak
apa-apa ya ngak kesekolah?". "Ia om", riska menjawab dan
dalam hati aku langsung
berpikir bahwa selama ini riska
tidak pernah kelihatan karena
ia belajar untuk ulangan umum,
dan inilah kesempatan yang aku tunggu-tunggu dan aku
langsung menawarinya untuk
masuk kedalam dan tanpa
malu-malu karena udah
kedingin dia langsung masuk
kedalam ruang tamu dan langsung duduk dan pada saat
itu aku memperhatikan gunung
kembarnya yang samar-samat
tertutupi BH yang terlihat dari
balik seragam sekolahnya yang
telah basah sehingga terlihat agak transparan. Melihat riska yang kedinginan,
maka aku menawari dia untuk
mengeringkan badannya di
dalam dan dia pun setuju dan
aku menunjukan sebuah kamar
di ruang tengah dan aku memberi tahu dia bahwa di
sana ada handuk dan baju
seadannya. Dengan cepat riska
menuju ke ruang tengah yang
disana terdapat TV dan
sedang aku putar film porno, hal tersebut membuat aku
senang, karena riska telah
masuk kedalam jebakanku dan
berdasarkan perkiraan aku
bahwa riska tidak akan
mengganti baju tetapi akan berhenti untuk menonton film
tersebut. Setelah beberapa
lama aku menunggu ternyata
riska tidak kembali juga dan
akupun menuju keruang
tengah dan seperti dugaanku riska menonton film tersebut
dengan tangan kanan di dalam
roknya sambil mengocok
memiawnya dan tangan kiri
memegang bukit kembarnya.
Aku memperhatikan dengan seksama seluruh tingkah
lakunya dan perlahan-lahan
aku mengambil handy cam dan
merekam seluruh aktivits
memegang dan mengocok
memiaw dan bukit kembarnya yang ia lakukan sendiri dan
rekaman ini akan aku gunakan
untuk mengancamnya jika ia
bertingkah. Setelah merasa
puas aku merekamnya. Aku
menyimpan alat tersebut kemudian aku dekati riska dari
belakang. Aku berbisik ketelinga riska,
enak ya, riska langsung kaget
dan buru-buru melepaskan
tangannya dari memiaw dan
bukit kembarnya, aku langsung
menangkap tangannya dan berbisik lagi "Teruskan saja,
aku akan membantumu."
kemudian aku duduk
dibelakang riska dan menyuruh
riska untuk duduk di
pangkuanku yang saat itu penisku telah menegang dan
aku rasa riska menyadari
adanya benda tumpul dari balik
celana yang aku kenakan.
Dengan perlahan-lahan,
tanganku aku lingkarkan keatas bukit kembarnya dan
ciumanku yang menggelora
mencium leher putih riska,
tangan kananku membuka
kancing baju riska satu demi
satu sampai terlihat bukit kembarnya yang masih ditutupi
BH yang bentuknya sama pada
saat kejadian yang sore lalu.
Riska sesekali menggelinjat
pada saat aku menyentuh dan
meremas bukit kembarnya namun hal tersebut belum
cukup, maka aku buka
sebagian kancing baju seragam
yang basah yang digunakan
riska kemudian tagan kiri aku
masuk ke dalam rok riska dan memainkan bukit kecilnya yang
telah basah dan pada saat itu
rok yang ia gunakan aku
naikan ke perutnya dengan
paksa sehingga terlihat dengan
jelas G string yang ia gunakan. Aku langsung merebahkan
badannya diatas karpet sambil
mencium bibir dan telinganya
dengan penuh nafsu dan
secara perlahan-lahan ciuman
tersebut aku alihkan ke leher mulusnya dan menyusup ke
kedua gunung kembarnya yang
masih tertutup BH yang
membuat riska makin
terangsang dan tanpa dia
sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yang
sangat keras. "Ahhhhh terussssssss Omm........
terusssssss.... nikmattttttt.....
ahh.... ahhhhhhhhhhh....... isap
terus Om.. Ahhhh........
mhhhhhhhh. Omm..."
Setelah lama mengisap bukit kembarnya yang membuat
pentil bukit kembarnya
membesar dan berwarna
merah muda, perlahan-lahan
ciuman aku alihkan ke
perutnya yang masih rata dan sangat mulus membuat riska
tambah kenikmatan.
"Ahh ugggh.... uuhh.... agh....
uhh.... aahh", Mendengar
desahan riska aku makin
tambah bernafsu untuk mencium memiawnya, namun
kegiatanku di perut riska
belum selesai dan aku hanya
menggunakan tangan kiri aku
untuk memainkan memiawnya
terutama klitorisnya yang kemudian dengan menggunakan
ketiga jari tangan kiri aku,
aku berusaha untuk
memasukan kedalam memiaw
riska, namun ketiga jari aku
tersebut tidak pas dengan ukuran memiawnya sehingga
aku mencoba menggunakan
dua jari tetapi itupun sia-sia
yang membuat aku berpikir
sempit juga memiaw anak ini,
tetapi setelah aku menggunakan satu jari barulah
dapat masuk kedalam
memiawnya, itupun dengan
susah payah karena sempitnya
memiaw riska. Dengan
perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut
yang membuat riska mendesah.
"Auuuuuggggkkkk..." jerit Riska.
"Ah... tekan Omm..
enaaaakkkkk...terusssss
Ommm..." Sampai beberapa menit kemudia riska mendesah
dengan panjang.
"Ahh ugggh..., uuhh..., agh...,
uhh..., aahh", yang membuat
riska terkulai lemah dan aku
rasa ada cairan kental yang menyempor ke jari aku dan
aku menyadari bahwa riska
baru saja merasakan Orgasme
yang sangat nikmat. Aku tarik
tangan aku dari memiawnya
dan aku meletakan tangan aku tersebut dihidungnya agar
riska dapat mencium bau
cairan cintannya. Setelah beberapa saat aku
melihat riska mulai merasa
segar kembali dan kemudian
aku menyuruh dia untuk
mengikuti gerakan seperti
yang ada di film porno yang aku putar yaitu menari
striptis, namun riska tampak
malu tetapi dia kemudian
bersedia dan mulai menari
layaknya penari striptis
sungguhan. Perlahan-lahan riska menanggalkan baju yang
ia kenakan dan tersisa
hanyalah BH seksinya,
kemudian disusul rok
sekolahnya yang melingkar
diperutnya sehingga hanya terlihat G string yang ia
kenakan dan aku menyuruhnya
menuju ke sofa dan meminta
dia untuk melakukan posisi
doggy, riska pun menurutinya
dan dia pun bertumpuh dengan kedua lutut dan telapak
tangannya. Dengan melihat
riska pada posisi demikian aku
langsug menarik G string yang
ia kenakan ke arah perutnya
yang membuat belahan memiawnya yang telah basah
terbentuk dari balik G string
nya, dan akupun mengisap
memiawnya dari balik G string
nya dan perlahan-lahan aku
turunkan G string nya dengan cepat sehingga G string yang
riska kenakan berada di ke
dua paha mulusnya, sehingga
dengan leluasa dan penuh
semangat aku menjilat, meniup,
memelintir klitorisnya dengan mulut aku.
"Aduh, Ommm...! Pelan-pelan
dong..!" katanya sambil
mendesis kesakitan Riska
menjatuhkan tubuhnya kesofa
dan hanya bertumpuh dengan menggunakan kedua lututnya.
Aku terus menjilati bibir
memiawnya, klitorisnya, bahkan
jariku kugunakan untuk
membuka lubang sanggamanya
dan kujilati dinding memiawnya dengan cepat yang membuat
riska mendesah dengan
panjang.
"Uhh..., aahh..., ugghh..., ooohh".
"Hmm..., aumm..., aah..., uhh...,
ooohh..., ehh". "Oooom..., uuhh..." Riska
menggeliat-geliat liar sambil
memegangi pinggir sofa.
"Ahhh... mhhh... Omm..." demikian
desahannya. Aku terus
beroperasi dimemiawnya. Lidahku semakin intensif
menjilati liang kemaluan Riska.
Sekali-sekali kutusukkan jariku
ke dalam memiawnya, membuat
Riska tersentak dan memiawik
kecil. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan memiawnya
sambil memasukkan lidahku ke
dalam lubangnya. Kugerakkan
lidahku di dalam sana dengan
liar, sehingga riska semakin
tidak karuan menggeliat. Setelah cukup puas memainkan
vaginanya dengan lidahku dan
aku dapat merasakan
vaginanya yang teramat basah
oleh lendirnya aku pun
membuka BH yang dikenakan riska begitupun dengan G
string yang masih melingkar
dipahanya dan aku menyuruh
di untuk duduk disofa sambil
menyuruh dia membuka celana
yang aku gunakan, tetapi riska masih malu untuk
melakukannya, sehingga aku
mengambil keputusan yaitu
dengan menuntun tanggannya
masuk ke balik celana aku dan
menyuruh dia memegang penis aku yang telah menegang dari
tadi. Setelah memegang penis
aku, dengan sigapnya seluruh
celana aku (termasuk celana
dalam aku) di turunkannya
tanpa malu-malu lagi oleh riska yang membuat penis aku yang
agak besar untuk ukuran
indonesia yaitu berukuran 20
cm dengan diameter 9 cm
tersembul keluar yang
membuat mata riska melotot memandang sambil
memegangnya, dan aku
meminta riska mengisap penis
aku dan dengan malu-malu
pula ia mengisap dan mengulum
penis aku, namun penisku hanya dapat masuk sedalam 8
cm dimulut riska dan akupun
memaksakan untuk masik lebih
dalam lagi sampai menyentuh
tenggorokannya dan itu
membuat riska hampir muntah, kemudian ia mulai menjilatinya
dengan pelan-pelan lalu
mengulum-ngulumnya sambil
mengocok-ngocoknya, dihisap-
hisapnya sembari matanya
menatap ke wajahku, aku sampai merem melek
merasakan kenikmatan yang
tiada tara itu. Cepat-cepat
tangan kananku meremas
bukit kembarnya, kuremas-
remas sambil ia terus mengisap-isap penisku yang
telah menegang semakin
menegang lagi. Kemudian aku
menyuruh riska mengurut
penisku dengan menggunakan
bukit kembarnya yang masih berukuran sedang itu yang
membuat bukit kembar riska
semakin kencang dan
membesar. Dan menunjukan
warna yang semakin merah. Setelah puas, aku rebahkan
tubuh riska disofa dan aku
mengambil bantal sofa dan
meletakan dibawan bokong
riska (gaya konvensional) dan
aku buka kedua selangkangan riska yang membuat
memiawnya yang telah
membesar dan belum ditumbuhi
bulu-bulu halus itu merekah
sehingga terlihat klitorisnya
yang telah membesar. Batang penisku yang telah tegang dan
keras, siap menyodok lubang
sanggamanya. Dalam hati aku
membatin,
"Ini dia saatnya... lo bakal
habis,riska..!" mulai pelan-pelan aku memasukkan penisku ke
liang surganya yang mulai
basah, namun sangat sulit
sekali, beberapa kali meleset,
hingga dengan hati-hati aku
angkat kedua kaki riska yang panjang itu kebahu aku, dan
barulah aku bisa memasukan
kepala penisn aku, dan hanya
ujung penisku saja yang dapat
masuk pada bagian permukaan
memiaw riska. "Aduhhhhhh Omm..
aughhhhghhhhh... ghhh... sakit
Omm..." jerit Riska dan terlihat
riska menggigit bibir bawahnya
dan matanya terlihat berkaca-
kaca karena kesakitan. Aku lalu menarik penisku kembali
dan dengan hati2 aku dorong
untuk mencoba memasukannya
kembali namun itupun sia-sia
karena masih rapatnya
memiaw riska walaupun telah basah oleh lendirnya. Dan
setelah beberapa kali aku coba
akhirnya sekali hentak maka
sebagian penis aku masuk juga.
Sesaat kemudian aku benar-
benar telah menembus "gawang" keperawanan riska
sambil teriring suara jeritan
kecil.
"Oooooohhhhgfg..... sa... kiiiit....
Sekkkallliii.... Ommmmm....", dan
aku maju mundurkan penis aku kedalam memiaw riska "Bless,
jeb..!"
jeb! jeb! "Uuh..., uh..., uh...,
uuuh...", ia mengerang.
"Auuuuuggggkkkk..." jerit Riska.
"Ommm Ahh..., matt.., maatt.., .ii... aku..."
Mendengar erangan tersebut
aku lalu berhenti dan
membiarkan memiaw riska
terbiasa dengan benda asing
yang baru saja masuk dan aku merasa penis aku di urut dan
di isap oleh memiaw
riska,namun aku tetap diam
saja sambil mengisap bibir
mungilnya dan membisikan
"Tenang sayang nanti juga hilang sakitnya, dan kamu
akan terbiasa dan merasa
enakan." Sebelum riska sadar dengan
apa yang terjadi, aku
menyodokkan kembali penisku
ke dalam memiaw riska dengan
cepat namun karena masih
sempit dan dangkalnya nya memiaw riska maka penisku
hanya dapat masuk sejauh 10
cm saja, sehingga dia berteriak
kesakitan ketiga aku paksa
lebih dalam lagi.
"Uhh..., aahh..., ugghh..., ooohh". "Hmm..., aumm..., aah..., uhh...,
ooohh..., ehh".
"Ooommm...,sakkkitt...... uuhh...,
Ommm...,sakitttt........... ahh".
"Sakit sekali............ Ommm...,
auhh..., ohh..." "Riska tahan ya sayang". Untuk
menambah daya nikmat aku
meminta riska menurunkan
kedua kakinya ke atas
pinggulku sehingga jepitan
memiawnya terhadap penisku semakin kuat.. Nyaman dan
hangat sekali memiawnya..!
Kukocok keluar masuk penisku
tanpa ampun, sehingga setiap
tarikan masuk dan tarikan
keluar penisku membuat riska merasakan sakit pada
memiawnya. Rintihan
kesakitannya semakin
menambah nafsuku. Setiap kali
penisku bergesek dengan
kehangatan alat sanggamanya membuatku merasa nikmat
tidak terkatakan. Kemudian
aku meraih kedua gunung
kembar yang berguncang-
guncang di dadanya dan
meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat
dan kencang, sehingga riska
menjerit setinggi langit. Akupun
langsung melumat bibir riska
membut tubuh riska semakin
menegang. "Oooom...., ooohh..., aahh...,
ugghh..., aku..., au..., mau..., ah...,
ahh..., ah..., ah..., uh..., uhh",
tubuh riska menggelinjang
hebat, seluruh anggota
badannya bergetar dan mengencang, mulutnya
mengerang, pinggulnya naik
turun dengan cepat dan
tangannya menjambak
rambutku dan mencakar
tanganku, namun tidak kuperdulikan. Untunglah dia
tidak memiliki kuku yang
panjang..!
Kemudian riska memeluk
tubuhku dengan erat. Riska
telah mengalami orgasme untuk yang kesekian kalinya.
"Aaww..., ooww..., sshh..., aahh",
desahnya lagi.
"Aawwuuww..., aahh..., sshh...,
terus Ommm, terruuss..., oohh"
"Oohh..., ooww..., ooww..., uuhh..., aahh... ", rintihnya lemas
menahan nikmat ketiga hampir
18 cm penisku masuk kedalam
memiawnya dan menyentuh
rahimmnya.
"Ahh..., ahh..., Oohh..." dan, "Crrtt..., crtr.., crt..., crtt", air
maninya keluar.
"Uuhh... uuh... aduh.. aduh...
aduhh.. uhh... terus.. terus..
cepat... cepat aduhhh..!"
Sementara nafas saya seolah memburunya, "Ehh... ehhh...
ehh.."
"Uhhh... uhhh.... aduh... aduh...
cepat.. cepat Ommm... aduh..!"
"Hehh.. eh... eh... ehhh.."
"Aachh... aku mau keluar... oohh... yes," dan... "Creeet...
creeet... creeet..."
"Aaaoooww... sakit... ooohhh...
yeeaah... terus... aaahhh...
masukkin yang dalam Ommm
ooohhh... aku mau keluar... terus... aahhh... enak benar,
aku... nggak tahaaan...
aaakkhhh..." Setelah riska orgasme aku
semakin bernafsu memompa
penisku kedalam memiawnya,
aku tidak menyadari lagi
bahwa cewek yang aku nikmati
ini masih ABG berumur 12 tahun. Riska pun semakin lemas
dan hanya pasrah memiawnya
aku sodok. Sementara itu ...
aku dengarkan lirih ... suara
riska menahan sakit karena
tekanan penisku kedalam liang memiawnya yang semakin
dalam menembus rahimnya. Aku
pun semakin cepat untuk
mengayunkan pinggulku maju
mundur demi tercapainya
kepuasan. Kira-kira 10 menit aku melakukan gerakan itu.
Tiba-tiba aku merasakan
denyutan yang semakin keras
untuk menarik penisku lebih
dalam lagi, dan..
"Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan... sedikit lagi..,
ayo..!" kudengar pintanya
dengan suara yang kecil sambil
mengikuti gerakan pinggulku
yang semakin menjadi. Dan
tidak lama kemudian badan kami berdua menegang sesaat,
lalu.., "Seerr..!" terasa
spermaku mencair dan keluar
memenuhi memiaw riska, kami
pun lemas dengan keringat
yang semakin membasah di badan. Aku langsung memeluk riska
dan membisikan "Kamu hebat
sayang, apa kamu puas..?"
diapun tersenyum puas,
kemudian aku menarik penis
aku dari memiawnya sehingga sebagian cairan sperma yang
aku tumpahkan di dalam
memiawnya keluar bersama
darah keperawanannya, yang
membuat nafsuku naik kembali,
dan akupun memompa memiaw riska kembali dan ini aku
lakukan sampai sore hari dan
memiaw riska mulai terbiasa
dan telah dapat mengimbagi
seluruh gerakanku dan akupun
mengajarinya beberapa gaya dalam bercinta. Sambil
menanyakan beberapa hal
kepadanya "Kok anak SMP
kaya kamu udah mengenakan
G string dan BH seksi" riska
pun menjelaskannya "bahwa ia diajar oleh kakak dan
sepupunya" bahkan katanya ia
memiliki daster tembus
pandang (transparan).
Mendengar cerita riska aku
langsung berfikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan
sepupunya, pasti hebat juga.
Kapan-kapan aku akan
menikmatinya juga. Setelah kejadian itu saya dan
riska sering melakukan seks di
rumah saya dan di rumahnya
ketika ortu dan kakanya
pergi, yang biasanya kami
lakukan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja
kerja, meja makan, dapur.,
halaman belakang rumah
dengan berbagai macam gaya
dan sampai sekarang, apabila
saya udah horny tinggal telepon sama dia dan
begitupun dengan dia. Riska
sekarang telah berumur 14
tahun dan masih suka dateng
mengunjungi rumah saya,
bahkan riska tidak keberatan bila aku suruh melayani
temen-temen aku dan pernah
sekali ia melayani empat
sekaligus temen-temen aku
yang membuat riska tidak
sadarkan diri selama 12 jam, namun setelah sadar ia
meminta agar dapat melayani
lebih banyak lagi katanya.
Yang membuat aku berpikir
bahwa anak ini maniak sex,
dan itu membuat aku senang karena telah ada ABG yang
memuaskan aku dan temen-
temen aku, dan aku akan
menggunakan dia untuk dapat
mendekati kakak dan
sepupunya. Untuk ABG yang mau ngesex
dengan aku, aku tunggu
emailnya. Dan untuk pembaca,
sabar aja, aku akan menulis
beberapa pengalamanku
dengan para ABG di sekitar kompleks tempat tinggal aku
diantaranya bersama Yani, Neni
(kakak dan sepupu riska, Dini,
Butet, Rhina, Mela, Nurul, dll..,
dan adapula pengalaman
ngesex dengan adik ipar kakakku.


Tamat

[ back ][ home ]


New Update !! Cerita Hot Plus Plus...

Web Site Hit Counter