watch sexy videos at nza-vids!

Discover the Best Mobile Websites now

Pacarku Gadis Bule

Namaku Har, aku berumur 34
tahun, statusku sudah punya
isteri dengan anak tiga laki-
laki semua. Kata teman-teman
kuliahku aku memang jantan di
ranjang hal ini terbukti bahwa anakku laki-laki semua.
Menurut teman-temanku
untuk mempunyai anak laki-laki
suami harus jantan di ranjang
karena sperma calon anak
laki-laki akan bertahan hidup bila kemaluan wanita sudah
basa atau istilah kasarnya
becek dan untuk membuat
vagina tersebut basa
membutuhkan pemanasan dan
permainan sex yang lama kalau tidak anaknya akan menjadi
perempuan. Maka dari itulah teman-
temanku bilang bahwa aku
jantan walaupun badanku tidak
besar dan tinggi. Aku bekerja
di salah satu perusahaan
ekspedisi tour and travel. Kebetulan setiap summer
season banyak bule yang ikut
ke program perusahaanku dan
banyak sekali. Rata-rata
mereka masih mahasiswa yang
muda dan cantik yang mayoritas datang dari Inggris
dan Amerika. Pengalamanku ini terjadi ketika
tahun 2001 di mana pada
musim summer perusahaanku
mulai membuka program tour
and travelnya. Pada musim itu
banyak sekali turis mahasiswa yang datang dari mancanegara
yang datang ke lokasi program
kami. Lokasi program kami
berada di luar pulau Jawa di
pulau terpencil yang memang
khusus untuk turis tersebut. Pada saat program sedang
berjalan akupun berangkat ke
lokasi tersebut untuk
menjalankan program
perusahaanku. Setelah beberapa minggu aku
melaksanakan kegiatan
bersama-sama turis tersebut
yang kebanyakan wanita
muda, cantik dan seksi aku
berkenalan dengan salah seorang turis yang sangat
cantik dan seksi dengan tubuh
besar (sesuai dengan tinggi
dan postur tubuhnya) dan
tinggi yang bernama Hildy.
Sejak perkenalan itu kami sering bercengkerama dan
mengobrol dengan akrabnya.
Bahkan bila kita bertemu
sehari salah satu dari kami
akan mencari yang lainnya dan
seringkali bila tidak bertemu sehari dia selalu "I miss you". Hingga pada malam minggu
ketika kami sedang berpesta
aku dan Hildy mengobrol sambil
dia menenggak minuman keras
dan bir. Aku sudah lama
berhenti minum minuman keras hanya sekali-sekali saja dan
malam itu aku hanya minum
seteguk dua teguk saja. Ketika
malam semakin larut aku
berpisah dengan Hildy dan dia
bersama lelaki lain yang temanku juga. Sebetulnya aku
sangat menginginkan sekali
menghabiskan malam itu
dengannya dan aku ingin sekali
bermain seks dengannya tapi
aku masih takut kalau-kalau akan di tolak jadi aku biarkan
dia bersama temanku yang
memang bule juga. Karena suasananya begitu
ramai dan semua orang sedang
bermabuk ria aku melihat
Hildypun mabuk berat dan aku
perhatikan dia mulai berbuat
tak senonoh dengan membuka baju di pantai bersama lelaki
tersebut. Tentu saja aku
kaget dan langsung
menghampiri sambil
menegurnya. "What are you doing with him?
you drunk Hildy" aku
menegurnya dengan nada agak
tinggi. "What's wrong with me Har?
we are just having fun don't
worry" Hildy menjawab dengan
sedikit kekecewaannya karena
aku telah mengganggu
kesenangannya. "No, you cann't do that Hildy
that is not good for us and
for local community.. so please
put on your dress now" aku
sedikit memerintah dengan
nada yang agak tinggi. "No Har, we are having fun
now and you know, you are
annoying me Har" "I don't care about that, I just
want you to put on your
dress now and go home if you
still do that and please tell him
too" "No!" dia menjawab agak keras
dan itu membuatku semakin
marah sekali karena dia tidak
mau mengikuti saranku.
Akhirnya dengan nada yang
lebih keras dan kasar aku lontarkan kepada dia dan lelaki
tersebut. "If you wanna fuck with him
please! But not in here take
him your hut and fuck in
there".. "Why are you so rude Har? I
don't like you.. and why are
you doing this?" dia mulai
marah dan menangis. Aku tetap bersikeras
menyuruhnya berhenti dengan
mengancam akan melaporkan
kepada ketua kami biar
mereka dapat sangsi. Akhirnya
lelaki yang bersamanya takut dan pergi, kemudian Hildy
mengenakan kembali
pakaiannya sambil duduk di
tanah dengan masih hanya
menggunakan celana dalam.
Kemudian aku menasihatinya dan akhirnya dia dapat
memahami kenapa aku berbuat
seperti itu. "Tell me Har, why are you
doing this to me?" dia masih
bertanya dengan pertanyaan
yang sama dengan matanya
agak sembab karena menangis. "Because you are my friend
and I don't want something
happen to you" "But why?" "Because I like you" aku
spontan menjawa
pertanyaannya karena di
desak terus. "I like you too Har" aku
senang dengan jawabannya
dan tanpa diduga Hildy
langsung mencium bibirku. Aku agak gelagapan karena
tidak menyangka akan dicium
tapi naluri lelakiku langsung
muncul dan akupun membalas
ciumannya. Ciuman kami
semakin liar dan bernafsu, aku semakin tidak dapat menahan
gejolak yang ada dalam diriku.
Karena tidak tahan lagi,
tanganku langsung bergerilya
ke buah dadanya dan
kemudian turun ke sela-sela selangkangannya. Aku mainkan
lubang kemaluannya dari luar
celana dalamnya dan dia
membuka kakinya lebar-lebar.
Kami masih tetap berciuman
dan tanganku masih bermain di daerah selangkangannya.
Kurasakan celana dalamnya
semakin basah oleh cairan
yang terus keluar dari dalam
vaginanya, kugesek-gesek
terus selangkangannya dan dia semakin mengerang sambil
menciumku dengan penuh
nafsu. Birahiku sudah memuncak dan
penisku sudah berdiri tegak di
balik celanaku. Karena kondisi
dan situasi yang tidak
memungkinkan karena saat itu
kami berciuman di pinggir pantai maka kamipun
menghentikan permainan seks
kami takut kalau ada orang
yang akan melihat perbuatan
kami walaupun kita sama-sama
sedang berada di puncak birahi tapi kita tahan. Setelah
mengobrol beberapa saat
kamipun berpisah ke rumah
masing-masing dan dia berjanji
akan menemuiku besok untuk
membicarakan tentang kelakuannya. Keesokan harinya kamipun
bertemu dan aku ajak dia ke
rumahku karena aku harus
mempersiapkan keperluanku
untuk pergi ke pulau lain guna
membantu temanku melaksanakan progamku. Di
rumahku kami sempat
berciuman tapi tidak sampai
bermain seks. Aku dan dia
berpisah untuk satu hari dan
aku merasakan betapa rindunya tidak bertemu
dengannya satu hari. Di lokasi
baruku aku mencari sesuatu
yang menarik untuk dijadikan
hadiah dan aku temukan
cinderamata yang indah sekali. Setelah satu hari berpisah
kamipun bertemu lagi dan aku
kaget sekali karena tidak
biasanya sikap Hildy berubah.
Aku terus berfikir apa
gerangan yang terjadi sehingga sikapnya berubah
seperti itu. Ternyata aku baru
tahu bahwa ada seseorang
telah membocorkan statusku
kepadanya dan aku tidak
dapat mengelak lagi ketika dia menanyakan itu. Karena takut
kehilangannya akupun
berbohong bahwa aku dan
isteriku sedang pisah tapi
belum bercerai dan dia agak
lega walaupun sedikit kecewa karena aku tidak bilang
sebelumnya. Setelah keadaan tenang
akhirnya aku sampaikan bahwa
aku memiliki sebuah hadiah
untuknya dan dia boleh
mengambilnya kapan saja di
rumahku. Ketika malam tiba, Hildy menghampiriku dan bilang
kalau dia ingin mengambil
hadiahnya malam itu. Kemudian
kami pulang sama-sama ke
rumahku. Hildy sangat senang sekali
dengan hadiah yang aku
berikan dan dia memberikan
kecupan dan ciuman. Tentu
saja aku langsung menyambut
ciumannya dan kamipun bergumul sambil berciuman di
atas ranjangku. Nafasku dan
nafasnya semakin memburu,
dengan erangan-erangannya
yang membuatku semakin
bernafsu. Kumainkan lidahku di dalam mulutnya dan diapun
memainkan lidahnya. Kami saling
berpagut, tanganku tidak
tinggal diam, tanganku
merayap ke balik BHnya dan
payudaranya yang putih mulus serta besar kuremas-remas
sambil putingnya kupelintir-
pelintir erangan Hildy semakin
keras. Aku buka bajuku dan Hildypun
membuka bajunya hingga kami
telanjang bulat. Aku cium lagi
bibirnya, lalu ke bagian leher
dan terus ke dua gundukan
susunya yang aduhai. kuhisap pentilnya yang berwarna
coklat muda aga kemerah-
merahan, semakin kupercepat
hisapan dan permainan lidahku
di pentilnya erangan Hildy
semakin keras. Sambil masih mengisap pentilnya tanganku
bergerilya di sela-sela
selangkangannya. Kurasakan
rambut-rambut halus yang
lebat di sekitar lubang
kewanitaanya membuatku semakin bernafsu. Kuelus-elus
rambut di vaginanya lalu jari-
jariku memainkan klitorisnya
yang sudah basah sejak dari
tadi. Mulutku masih terus
bermain di kedua susunya saling bergantian dan jari
tengah tangan kanan terus
memainkan klitorisnya sambil
sekali-kali masuk ke dalam
liang kenikmatan tersebut. Aku
semakin dalam memasukkan jari tengahku ke dalam lubang
kenikmatan tersebut. Kulihat
Hildy semakin liar dan
kepalanya ke kanan dan ke
kiri menahan nikmatnya sensasi
yang aku berikan. "Oohh Har.. yes.. oh God.. yes..
yes good.. keep going.. Har"
erangannya semakin menjadi-
jadi di sela-sela kenikmatan
yang aku berikan. Kulihat cairan di dalam
vaginanya semakin banyak, lalu
aku hentikan permainan jari
dan mulutku di kedua susunya.
Kemudian aku berpindah ke
bawah kakinya dan berjongkok, tanpa aku
perintah kakinya telah dibuka
lebar-lebar sehingga belahan
vaginanya dapat dengan jelas
kulihat dengan bulu-bulunya
yang agak pirang. Di bagian selangkangan sebelah kiri
persis di atas vaginanya aku
melihat sebuah tato
bergambar burung dara yang
berwarna. Kuperhatikan tato tersebut
dan aku akui dengan tato
tersebut gairahku nafsuku
bertambah dan tato itu
menambah keseksian tubuhnya
terutama bagian daerah kewanitaannya. Kukecup tato
itu lalu aku turun dan kecium
setiap jengkal di daerah
sensitif tersebut, bulu-bulunya
kugesek-gesekkan di mukaku.
Lalu ciumanku turun ke bawah lagi dan kusingkapkan bulu-
bulunya dan lidahku mulai
menelusuri daerah
kewanitaanya dari atas hingga
lidahku berhenti di klitorisnya.
Sambil kuperhatikan wajahnya yang cantik itu kujilati dan
kusedot klitorisnya yang
berwarna kemerah-merahan
karena kulitnya yang bule. Nafas Hildy semakin memburu
dan sesekali menjerit karena
tidak menahan nikmatnya
ketika klitorisnya kusedot.
Mata Hildy masih tertutup
dengan mulut yang terbuka sambil mengeluarkan erangan.
Kini lidahku turun lagi ke
lubang vaginanya, lalu kubuka
lubang surga tersebut dengan
kedua tanganku, maka aku
semakin dapat melihat dengan jelas isi dalam gua tersebut.
Setelah kuperhatikan
kumasukkan lidahku ke lubang
tersebut dan jari tanganku
yang lain memainkan
klitorisnya. Kedua kaki Hildy menegang seakan-akan ingin
merapatkan kakinya. Sambil
kutahan dengan kedua
tanganku agar kedua kakinya
tidak merapat kuhisap dan
kutusuk terus lubang vaginanya dengan lidahku. "Oohh.. Har.. keep going.. oohh
harder.. faster baby.. oohh..
keep going.. ohh yess.. i am
cumming.. am cumming.. oohh
yess..!" Untuk pertama kalinya Hildy
mengalami orgasme dengan
kakinya yang menegang dan
lidahku masih terus menjilati
lubang surganya. Kurasakan
cairan terus keluar dari vaginanya, aku menikmati
harumnya cairan tersebut dan
tak henti-hentinya kujilat
terus cairan tersebut. Senjata rudalku sudah sangat
tegang dan kurasakan lubang
vagina Hildy sudah basah sekali
oleh cairan dan ludahku. Tiba-
tiba Hildy menarik badanku
untuk berada di atas tubuhnya, lalu akupun
menuruti apa maunya Hildy.
Aku beranjak ke posisi di atas
tubuhnya kemudian aku cium
lagi bibirnya dan dengan
bernafsunya Hildy membalas ciumanku bahkan lidahnya yang
mengambil alih kendali di dalam
mulutku. Sambil masih
berciuman kuarahkan rudalku
yang sudah memakai sarung
kondom dengan tanganku untuk memasuki lubang
surganya. Tanpa mengalami
kesulitan rudalku dengan
mudahnya memasuki lubang
vaginanya hal ini karena
memang vagina Hildy sudah basah sekali. Kurasakan tulang panggul di
dalam vaginanya menjepit
penisku dan serasa lubang
vaginanya agak sempit. Lalu
kugenjot pantatku dengan
irama naik turun dan setiap kali kumasukkan rudalku ke
dalam vaginanya kurasakan
gesekan tulang panggul di
dinding vaginanya yang
membuat batang penisku
semakin menegang dan mengeras dan sensasi yang
kurasakanpun semakin dasyat.
Nafas Hildy semakin memburu
dengan erangan yang halus
kuperhatikan wajahnya
memberikan ekspresi yang sedang kenikmatan. Matanya
terkadang ditutup dan dibuka
dengan kepalanya yang
bergoyang ke kiri dan ke
kanan merasakan nikmatnya
rudalku yang keluar masuk vaginanya. Mata Hildy terbuka dan
menatapku tajam sambil
mulutnya mengeluarkan
erangan kecil, "Ohh yess.. ohh
you bastard.. you make me
crazy, Har.. ohh yes keep going.. harder.. ohh.." Mata
kami masih saling
berpandangan dan tubuh Hildy
menegang, dia merasakan
orgasme yang kedua. Aku masih terus menusuk
vaginanya yang sudah basah
sekali oleh cairannya. Rudalku
masih terus melakukan irama
keluar masuk lubang
vaginanya. Lama kami bermain seks saat itu hingga Hildy
merasakan orgasme 4 kali dan
1 kali sewaktu pemanasan.
Hingga akhirnya jebol juga
pertahananku di ronde ke 4.
Kamipun berpelukan dan berciuman lagi sambil
merasakan nikmatnya
bersetubuh yang cukup lama
dan memuaskan. Aku masih
memeluk Hildy dengan keadaan
kami masih telanjang dia berkata: "You know Har, I've never met
a guy as strong as you
before..you are so strong and
I really satisfied. It is crazy
because I've never get 5 times
orgams, it's really really great". Aku merasa bangga dan
tersanjung dengan pujiannya
itu. Ternyata walaupun
badanku tidak tinggi besar dan
dengan penisku yang standar
orang Indonesia bisa memuaskan gadis bule yang
badannya jauh lebih besar. "Really..? I am glad to hear
that Hildy.. I like to have a sex
with as well.. it is so fucking
great". "Western man never give me
cumm as many as you did Har..
mostly, they are selfish and
they don't care about us
whether we satisfy or not.
They just think their satisfaction, but with you I
feel new sensation cause you
are not selfish and you can
make me satisfy with many
cums.. he he." "Thanks Hildy.., I satisfied as
well and you have a great
pussy and I like your boobs as
well.. but the most I like you is
you are so pretty and you
know your tatoo it is great it makes me passion everytime I
look it he he.." Dengan bangga akupun
memberinya pujian. Kami sama-
sama kecapaian dan masih
saling berpelukan dan
terkadang berciuman kamipun
tidur dengan tubuh masih telanjang bulat. Hingga
akhirnya pada tengah malam
dan pagi harinya kami
melakukannya lagi berulang-
ulang. Malam itu aku bermain
sex 4 kali dengannya dan ronde yang kita lewati sampai
5-6 ronde. Setelah aku menghabiskan 4
kali permainan seks yang
mengasyikkan malam itu. Pagi
harinya aku menyiapkan
sarapan pagi dan
menghabiskan waktu pagi hari itu dengan mengobrol dan
bercengkerama. Kami sama-
sama tau bahwa walaupun
kami sudah pernah
berhubungan seks dengan
orang lain tapi aku tetap menjaga kesehatan begitu pula
dengan Hildy. Bahkan sempat
dia menanyakan apakah aku
pernah berhubungan seks
dengan PSK (Pekerja Seks
Komersil) aku bilang belum pernah. Mungkin dia takut
kalau-kalau aku punya
penyakit kelamin. Begitupun
dengan dia, aku tanyakan juga
pengalaman seksnya, karena
aku takut terkena penyakit. Hildy bilang bahwa dia juga
berusaha menjaga kesehatan. Kami masih terus bercerita
tentang masa kecilku dan
masa kecilnya, pembicaraan
terus berlanjut kepada
masalah keluarga. Dengan
cerita kami tersebut kami jadi tahu masing-masing kebiasaan
dan seperti apa keluarga kami.
Kami bercerita masih di atas
ranjang bahkan Hildy hanya
menggunakan celana dalam dan
BHnya saja sedangkan aku celana pendek dan kaos
oblong. Menjelang siang hari, obrolan
kami sudah ngelantur kesana
kemari dan masih dengan
celana dalam dan BHnya Hildy
tiduran di ranjang, melihat itu
akupun tidak tahan melihat kemulusan tubuhnya yang bule.
Kudekati dia dan kucium
bibirnya. Hildy membalas
ciumanku, kami saling
memainkan lidah di mulut kami
sambil tak lupa aku meremas- remas payudaranya yang
montok. Kemudian ciumanku
berpindah dari mulut ke kuping
dan kusedot-sedot kuping
Hildy hingga membuatnya
menggelinjang menahan birahi dan gairah di sekitar
telinganya yang memang
memberikan rangsangan
sangat hebat. Kemudian
ciumanku turun ke leher dan
akhirnya di dua gundukan bukitnya. Dengan menyungkil
kaitan BH di belakangnya
terbukalah dua bukit yang
aduhai. Kini kedua bukit itu
makin jelas karena sinar di
siang hari memberikan cahaya yang lebih terang. Kuperhatikan dua bukit itu
dengan seksama dan terlihat
jelas sekali ada perbedaan
warna antara badan dan di
sekitar dua bukit itu. Karena
HIldy sering berjemur ria di pantai maka terlihat bekas BH
di kedua payudaranya
memberikan warna yang
sangat putih pucat dengan
puting yang berwarna coklat
muda. Tapi aku justru menyukai kulit payudaranya
yang putih itu. Tanpa pikir
panjang kusedot putingnya
sambil tanganku yang satunya
memainkan puting yang lainnya. Lama aku memainkan
putingnya hingga akhirnya
tanganku yang satu turun ke
bawah dan menyelusup ke
balik celana dalam berwarna
hitam. Kurasakan gundukan rambut halus di vagina Hildy,
dan aku elus-elus rambut-
rambut halus tersebut.
Kemudian jari tengahku
menyentuh klitorisnya dan
ketika ku tarik elusan jari tanganku dari bawah ke atas
(dari lubang vaginanya hingga
ke klitoris) kurasakan
vaginanya sudah basah dan
ketika jari tanganku sampai di
klitorisnya, Hildy menarik nafas panjang sambil mengeluarkan
suara lenguhan. Jari-jemariku semakin basah
oleh cairan dari vagina Hildy
dan mulutku masih memainkan
putingnya. Aku mendengar
suara lenguhan Hildy yang
semakin keras dan akupun mempercepat memainkan
klitorisnya setelah itu jari
tengahku turun dan
kumasukkan jari tengahku ke
dalam lubang surganya. Nafas
Hildy semakin memburu dan lenguhannya semakin keras,
apalagi saat jariku menyentuh
dinding atas vaginanya di mana
G-spot berada kata para
pakar. Hildy semakin tidak
dapat menahan rangsangan yang aku berikan walaupun
hanya dengan jariku
rangsangan yang dia terima
begitu dasyat apalagi ketika
kumasuk dan keluarkan jariku
dari lubang vaginanya. Hildy tidak dapat menahan
dirinya lagi, dengan lenguhan
yang semakin keras dan nafas
yang memburu serta tidak
beraturan Hildy menjerit
merasakan orgasmenya yang pertama. "..Oohh Har.. yess.. i am
cumming" ternyata Hildy sudah
mencapai orgasme yang
pertamanya. Dalam hatiku aku
bergumana ingin sekali tahu
berapa kali Hildy memperoleh orgasmenya, akan kuhitung
kali ini. Aku tidak puas dengan jari-jari
tanganku di vaginanya lalu aku
beranjak dan melepaskan
hisapanku dari payudaranya
kemudian aku membuka celana
dalam Hildy. Ketika celana dalamnya sudah merosot sekali
lagi aku melihat tato indahnya
yang persis di atas vagina di
selangkangan. Lalu kucium lagi
tato itu dan turun ke daerah
lubang kewanitaannya. Karena siang hari sinarnya lebih
terang kini aku dapat melihat
dengan jelas bentuk dan
warna vaginanya yang merah
dan menantang. Aku
membayangkan warna vaginanya mirip sekali dengan
yang ada di film-film blue. Saat
itu aku senang sekali karena
dapat merasakan vagina bule
yang selama ini aku impikan. Kubuka belahan bibir vaginanya
dan sebelum lidahku menjulur
mencapai klitorisnya masih
sempat aku melihat ke bagian
dalam vaginanya yang begitu
indah dan menggairahkan. Kucium aroma vaginanya dan
kurasakan aroma itu begitu
wangi dengan aroma yang lain
daripada yang lain.
Kubayangkan ternyata wanita
yang suka merawat vaginanya memiliki aroma yang sangat
wangi dan sangat
menggairahkan sehingga tidak
bosan-bosannya kucium aroma
itu. Lalu aku cium dan kuhisap
klitorisnya sambil kutarik-tarik dengan mulutku. Hildy semakin
mengerang bukan lagi
melenguh karena tarikan
klitorisnya oleh mulutku
membuatnya geli tak
tertahankan. Lidahkupun turun ke bawah dan kumasukkan
lidahku ke dalam lubang
surganya. Lidahku bermain di
dalam lubang itu dengan
sekali-kali ujung lidahku
kuarahkan ke bagian atas vaginanya dimana daerah
sensitif itu berada. Lama aku melakukan ciuman-
ciuman dan jilatan di daerah
kewanitaannya, hingga pada
akhirnya aku merasakan kaki
Hildy mulai menegang. Aku
melirik ke arah wajah Hildy yang semakin memerah dan
menegang raut mukanya. Aku
tahu bahwa sebentar lagi
orgasme keduanya akan
datang, maka aku percepat
jilatanku di dalam lubang dan klitorisnya. Tiba saatnya dia
mengerang keras sambil
pantat dan badannya
terangkat dengan ditopang
kedua tangannya. "Oohh God.. I'm cumming Harr..
oohh yess.. bastard.." Tercapailah orgasme keduanya
aku senang sekali bisa
membuatnya orgasme dua kali
hanya diwaktu pemanasan. Kini
aku membuka celana dan
bajuku kemudian aku tiduran dan menyuruhnya untuk
mengambil posisi di atas
tubuhnya yang kecil ini. Sambil
duduk di atas tubuhku Hildy
memasukkan penisku ke dalam
vaginanya dan dia mulai menggoyang-goyangkan
pantatnya maju mundur. Sambil
matanya yang merem melek
Hildy terus mengikuti irama
pantatnya maju mundur,
kudengar erangannya yang lembut. Untuk membuat sensasi
baru tanganku memainkan
klitorisnya sementara Hildy
tetap melakukan irama
goyangan maju mundur sambil
duduk. Jari-jariku terus memainkan klitorisnya hingga
kulihat Hildy mempercepat
tempo gerakannya. Semakin
cepat gerakan Hildy maka
kupercepat pula jariku
memainkan klitorisnya. "Oohh.. yess.." pertahanan Hildy
jebol untuk yang ketiga
kalinya. Setiap kali dia orgasme
aku menghitungnya di depan
dia sehingga membuatnya
tertawa dan sedikit malu-malu. Keringat mengucur di tubuhku
dan tubuh Hildy, aku melihat
Hildy sudah begitu lemas dan
sepertinya tidak dapat
melakukan gerakan lagi di atas
tubuhku. Sedangkan aku masih belum apa-apa, maka akupun
mengambil alih posisi dengan
menyuruhnya melakukan posisi
nungging aku ingin melakukan
doggy style. Dari belakang aku
dapatmelihat belahan vaginanya kemudian kubuka
kakinya lebar-lebar. Kucoba
memasukkan penisku sendiri
tapi ternyata sulit dan tanpa
diperintah tangan Hildy
membimbing penisku untuk memasuki vaginanya dan
amblaslah penisku di dalam.
Gerakkan maju mundur
pantatku kulakukan dengan
tempo yang tidak terlalu
cepat. Aku merubah posisiku seperti nungging pula dan
tanganku yang lainnya
memainkan klitorinya sambil
kugerakkan pantatku maju
mundur dan sambil kusodok-
sodok vaginanya. Hildy sudah tidak dapat menahan lagi
untuk menerima orgasme yang
keempat dan dengan cepat
sekali Hildy sudah memperoleh
orgasmenya yang keempat. Aku sudah puas dengan posisi
doggy style kemudian kusuruh
Hildy untuk tiduran dan dia
langsung membuka kakinya
lebar-lebar. Karena penisku
sudah menegang sekali maka tanpa kuarahkan dengan
tanganku dengan mudahnya
penisku dapat amblas di lubang
vagina Hildy. Aku semakin
beringas membuat gerakan
maju mundur dan terkadang kuputar-putar pantatku
sehingga penisku yang berada
di dalam vaginanya menyentuh
sekeliling dinding vaginanya.
Semakin kuputar pantatku
erangan Hildy semakin keras dan orgasmepun datang lagi.
Aku merasa bangga dengan
diriku karena bisa memuaskan
seorang gadis bule yang besar.
Aku masih menghitung setiap
kali dia orgasme. "You know, You've got 5 times
orgasme and I want to give
you 8 times orgasm.." "Oohh.. Har you are too strong
for me and I think I cannot
stand it anymore". "I won't stop it before you get
more than 6 or 8 times".
Sambil irama gerakkannya
tidak berubah aku sempat
mengobrol dengannya. Lama sudah kami bersetubuh
dengan keringat yang terus
mengucur hingga Hildy sudah
mencapai orgasmenya yang
ketujuh. Kini akupun tidak
dapat menahan pertahananku, kurasakan akan jebol juga
orgasmeku. Kupercepat
gerakkanku dengan memutar-
mutar pantatku. "Hildy.. are you
cumming? ..please cumm with
me.. ooh.. i am cumming". "Yes.. let's cum together.. oohh
i am cumming.. oohh I crazy for
you Har" Kami sama-sama sudah tidak
dapat menahan lagi orgasme
kami yang kutunggu-tunggu
itu. Aku sudah dapat menahan
lagi orgasmeku, begitu pula
dengan Hildy, dia semakin menjerit, aku tidak menyia-
nyiakan kesempatan itu, maka
akupun mengeluarkan kata-
kata jorok untuk membuatnya
lebih terangsang sehingga
proses orgasmenya akan lebih cepat lagi. Ketika puncakku
akan datang kutarik penisku
dari dalam vaginanya dan
kutumpahkan spermaku di atas
perutnya sambil tanganku
masih sempat memainkan klitorinya dan mulutku
menciumnya dengan buas agar
proses orgasme kami
berbarengan. Kami sama-sama
mengeluarkan erangan yang
keras. Kemudian kamipun sama-sama lemas dan aku
terkulai lemas di sampingnya. "Har, I've never got cumm 8
times, this is the first time I
got it.. ohh you are so
strong.." "Thanks Hildy.., but you see
this is proof that even
Indonesian is small but strong..
he he.. do you agree with
that?". "Yes I agree with you he he.." "So don't look that I am small
man but I can make you
satisfy many times.., and you
know the next door my friend
when she fucked with a tall
guy and big one and western guy but she never satisfy.. so
I am better then him.. he he..
sorry am just teasing you". "I know you just teasing me
but anyway that is true Har..
cause most of them do not
care about our satifaction". Kami mengobrol tentang sex
dan aku selalu memberikan
komentar tentang diriku dan
keperkasaan orang Indonesia,
aku berbuat seperti itu
karena selain badanku kecil dan kebanyakan orang
Indonesia seukuran denganku
(mayoritas) tapi
keperkasaannya terkadang
lebih jantan daripada orang
bule yang berbadan besar. Kini Hildy dapat menyadari bahwa
walaupun orang Indonesia kecil
tapi mereka perkasa dan dia
kini beranggapan bahwa tidak
semua orang besar dengan
penis besar dapat memuaskan perempuan. Hingga siang hari lewat kami
lupa untuk makan siang
karena keasyikan ngobrol,
kemudian akupun
mengantarnya pulang ke
rumahnya. Di rumahnya kami ngobrol lagi dan teman-
temannya melihat kami akrab
kemudian mereka memberikan
senyuman yang menurutku
penuh dengan arti. Hildy melirik
kepada mereka dan kemudian dia menghampiri mereka dan
tertawa. Aku sangat ingin
sekali apa yang mereka
bicarakan dan aku dapat
jawabannya ketika kawannya
yang bernama Natalie datang menghampiriku. "Hildy said that you are so
strong.. he he.. how big is your
cock Har" Aku tidak menjawabnya hanya
dengan senyuman karena
malunya yang gak ketulungan.
Setelah mengobrol dengan
topik yang lain kemudian
Natalie pamitan. "Ok strongman, see you in a
bit" "See you, bye" Tak lama Natalie pergi Hildy
menghampiriku lagi dan dia
sudah bersiap-siap untuk
mandi. Hildy mengajakku mandi
bareng, tentu saja aku senang
sekali dengan ajakannya. Kamipun pergi ke kamar mandi
sama-sama dan mandi bareng
dengan saling mengguyur
badan kami dan Hildy
menyabuniku dan
memandikanku begitu pula aku menyirami badannya. Kamipun sama-sama pergi ke
tempat pertemuan kami untuk
makan malam bersama. Itulah
pengalamanku yang sangat
mengasyikkan dan setelah
kejadian itu aku tidak pernah mengalami pengalaman yang
serupa lagi di tahun-tahun
berikutnya. Hanya sebatas
ciuman dan remasan saja aku
mengalami dengan bule tidak
sampai berhubungan seks. Bahkan ketika aku punya
pacar lagi orang bule kami
hanya sebatas ciuman dan
remasan di daerah sensitifnya,
kami tidak melakukan seks
karena pacarku itu bilang bahwa dia masih perawan dan
aku percaya karena umurnya
masih sangat muda walaupun
sudah tamat dari Universitas.


Tamat

[ back ][ home ]


New Update !! Cerita Hot Plus Plus...

Web Site Hit Counter