watch sexy videos at nza-vids!
PPC payout $1000

Senam Sex

Setelah dua tahun bercerai
aku baru mulai bisa menikmati
hidup menjomblo.
Dalam usia ku di awal 30-an
aku tidak lagi direpotkan oleh
pekerjaan. aku memilih tinggal di daerah sepi
di Bali. rumah ku tak jauh dari
pantai yang
berpasir putih. Daerah ini
karena sepi dan jauh dari
pemukiman penduduk, sering dimanfaatkan oleh
wisatawan asing untuk
bernudis ria. Kelompok
mereka memang tidak banyak,
yah sekitar 10 sampai 15
orang saja bersendau gurau sambil telanjang. Kadang
kala aku memergoki mereka
sedang
berhubungan di pasir di
semak-semak agak jauh dari
pantai. Aku memang menyukai laut
dari pada pegunungan yang
dingin dan kerap hujan.
Udara di pantai rasanya lebih
segar dan deburan ombak di
pantai menjadi selingan suara yang
menenangkan hati.
Untuk menjaga kesehatan, aku
rutin melakukan joging 3 kali
seminggu di
sepanjang pantai. Daerah ini memang sepi sekali, tetapi aku
merasa tentram
dan aman. Jadi meski aku
joging sendirian di sepanjang
pantai, tidak
pernah muncul perasaan khawatir akan gangguan. Kadang-kadang aku mendapati
hiburan menyaksikan
sekelompok bule sedang
bertelanjang mandi di pantai.
Kami sering juga terlibat
mengobrol. Mereak tampak santai aja meski dalam
keadaan telanjang ngobrol
dengan aku yang
masih menggunakan celana
renang dan kaus oblong.
Suatu hari di bulan agustus, aku bagun lebih pagi dari
biasanya, karena
memang tidak bisa tidur lagi.
Kuptuskan bersepeda ke
pantai sambil tak
lupa membawa celana renang. Aku sepagi itu melakukan
aktifitas joging di
sepanjang pantai. Matahari
belum tampak muncul dari ufuk
timur, air laut
masih terasa sejuk dan di pantai belum tampak seorang
pun.
Ketika aku sedang berlari
seperti biasa, kudengar ada
orang juga berlari
dari belakang. Kutoleh ke belakang, ternyata seorang
wanita bule berlari
dengan lebih cepat dariku dan
dia total bugil. Ini tentu saja
mengejutkan
ku sehingga aku tidak bisa mengabaikan pemandangan
itu.Ketika dia mendekat
dia malah berkata, " maaf
saya telah membuak kamu
canggung."
"emang iya sih," kataku jujur sambil memperhatikan bentuk
tubuh yang indah
dengan kulit berwarna agak
gelap. Badannya sangat
terawat dan terlihat dia
rajin berolah raga. Ini terpancar dari otot-ototnya
yang kencang, juga
payudaranya yang padat,
perut rata. Dia tersenyum dan
wajahnya cukup
manis. Dia kelihatannya sebaya dengan saya atau sedikit lebih
muda.
Dia kelihatan agak mengernyit
melihat saya yang berpakaian.
Tidak ada
kesan dia malu atas ketelanjangannya, bahkan dari
matanya terlihat dia
cukup bersahabat.
"Yuk gabung berolahraga
bersamaku,dari pada kamu
terus-terusan memperhatikan aku" kata
wanita itu.
Aku jadi malu dan mungkin saja
waktu itu mukaku memerah
karena ketanggor
menikmati tubuh telanjang. "Sorry, biasanya aku tidak
bertemu dengan cewek
telanjang di sini,"
jawabku sambil berusaha
memulihkan rasa canggungku.
"Ah aku biasa dipandangi seperti itu dari cowok bahkan
cewek. Sudah
bertahun-tahun aku
melakukan joging sambil bugil."
Kamu akan merasakan
kenikmatan berjoging yang lebih dari biasanya jika
kita melakukannya bersamaan.
Akhirnya aku menerima
tawarannya untuk joging
bareng dia. Terus terang aku
kagum pada badannya yang sangat terpelihara dan
kebugarannya yang prima.
Aku bahkan harus
mengeluarkan tenaga ekstra
untuk menyamai kecepatan
larinya. Tidak terasa kami semakin jauh dari tempatku
start tadi. Keadaan
pantai sangat sepi karena di
daerah ini memang tidak
berpenduduk dan tidak
digunakan untuk rekreasi. Kami berkeringat dan terengah-
engah. Setelah
sekitar sejam aku minta dia
untuk berhenti dulu. " Ini
adalah joging ku
yang terjauh, " kata ku. "Aku pun bertahun-tahun baru
bisa mencapai jarak sejauh ini,
oke mari kita
berjalan untuk menurunkan
denyut jantung, baru setelah
itu kita berenang," katanya.
"Baiklah," kataku.
Kami lalu berjalan. Aku
mengagumi kekuatan cewek ini.
Biasanya jika aku
melihat cewek maka akan berkembang fantasiku dan ini
membuat bagianku
mengeras di bawah sana.
Namun cewek ini lain, meskipun
bagian bawahku juga
agak mengeras. Tapi aku putuskan untuk tidak
mengajaknya melakukan
hubungan. Aku lebih senang
jika kami menikmati saja apa
adanya nanti,
tanpa ada usaha ku membujuknya untuk melakukan
hubungan.
"Tidak ada siapa pun disini
kecuali kita," katanya yang
kemudian
membubarkan lamunanku. "Lebih baik kamu buka celana
renangmu lalu kita berenang
sehingga ketika
kamu kembali kamu tetap
punya celana yang kering. Lagi
pula kamu bisa menggosok daki di bagian
lipatan paha sebelah dalam
tanpa terhalang
celana." katanya sambil
memandangku serius. Dengan
santainya dia lalu menurunkan celana renangku
sambil berkata, kenapa sih
nudis dianggap
sebagai masalah besar. Ia
kemudian dengan santai jalan
ke laut. Aku merasa malu tapi sekaligus
senang. Inilah kesempatanku
merasakan
pengalaman nudis dipantai
bersama cewek yang cukup
memikat. Aku tentu tidak menyia-nyiakan
kesempatan itu. Aku lalu
melepas celanaku dan
secepatnya lari ke air. Ia lalu
tersenyum.
"Aku senang, karena biasanya agak susah bagiku memulai
nudis apalagi
ditengah-tengah orang yang
tak kukenal. Ngomong-
ngomong sejauh ini kita
telah lari dan berenang telanjang tapi nggak tahu
namamu, namaku Dani.
"Aku Naomi, maaf kalau aku
membuat kamu malu,
seharusnya aku memang harus
lebih hati-hati. Nudis sebenarnya adalah hal yang
alami, dan saya tidak
punya pikiran lain dari
ketelanjangan," katanya.
Kami lalu mencebur ke dalam
air. Pada mulanya aku merasa aneh karena alat
vitalku bergerak bebas di
dalam air tanpa kekangan.
Rasanya memang nyaman
dan agak geli juga ketika
aliran air menyapu bagian vitalku. Naomi memang
benar. Rasa alami ketika
telanjang. Aku memperhatikan
Naomi yang berenang
dengan gaya telentang. Setiap
kali dia mengangkat tangannya dan kepalanya
terlelap air, tetek besarnya
bergerak mengikuti gerakan
tangannya. Aku
jadi terpesona dengan
pemandangan ini. Dia jadi kelihatan tambah sexy.
Gundukan kemaluannya yang
tertutup rambut pirang
kadang kala tersibak dan
muncul dua bibir kemaluannya
yang tebal menyeruak. Kemaluannya muncul
tenggelam di air. Kemaluanku
jadi berkembang makin besar.
Aura sexy Naomi
makin memancar dan
menimbulkan rangsangan pada kemaluanku.
"Saya senang caramu
memandangku, kata Naomi.
" Kamu membuat saya jadi
bergairah," kata ku.
" Saya tidak tahu sejauh apa rangsangan yang kamu
rasakan, tetapi
pandanganmu membuat wanita
menjadi bangga, sekarang mari
kita meregang
otot-otot di pantai." kata Naomi.
Saya ikuti dia mentas dari air.
Bentuk badan Naomi memang
pantas dikagumi,
tidak kerempeng seperti gadis
16 tahunan. Kulitnya memang tidak selembut
gadis remaja, tetapi
bokongnya terlihat padat.
Langkahnya menunjukkan
kedewasaan Naomi. Pantatnya
bergetar seirama dengan langkahnya dan rasanya
Naomi tidak berlaku dibuat-
buat.
Setelah sesi peregangan. Naomi
berdiri dihadapanku sambil
memperhatikan diriku dari ujung rambut
sampai ujung kaki.
"kapan kamu terakhir
mengolah gerak alat vitalmu,
tanya Naomi sambil
memperhatikan pinggangku. "Apaan, saya belum tahu ada
latihan gerak khusus untuk
alat vital," tanya
ku agak ragu.
"Kebanyakan orang, baik pria
maupun wanita dalam berolahraga melalaikan
latihan pada organ seks
mereka. Mungkin karena rasa
malu karena ini
berkaitan dengan seks. Seperti
halnya berolahraga yang melatih otot-otot
anggota tubuh untuk berfungsi
lebih baik, kamu juga harus
melatih gerak
organ sex mu agar bisa
berfungsi baik. Saya rasa kita bisa berpatner dalam
melakukannya, kamu mau kan,"
tanya Naomi.
" Aku jadi antusias tapi jujur
aja juga rada malu, dan
tawaran seperti itu tentu tidak bisa ditolak,
apalagi wanita sexy yang
menawarkannya. Meski
aku senang dan iangin
melakukannya, tapi tidak tahu
bagaimana adik kecilku apakah dia akan bereaksi
secara yang diinginkan' kata
ku.
Naomi lalu mengajakku ke
tempat yang agak terlindung.
"Adik kecilmu akan mendapat mahkota Raja Pantai. Setelah
beberapa sesi
latihan adik kecilmu akan
menjadi lebih digdaya katanya
sambil
memperhatikan adik kecilku dan dia tertawa geli melihatku
bengong.
Aku jadi ikutan tertawa
ditengah rasa tak menentu
yang diliputi juga rasa
malu. "Sekarang tidur telentang,
tangan disamping badan dan
bernafaslah yang
dalam dari perutmu. Ketika
menarik nafas kencangkan
otot adikmu dan longgarkan saat menghembus
nafas. Cobalah dengan ritme
nafas yang natural,
dan kamu akan merasa hangat
menjalar ke seluruh tubuhmu
dan selangkangmu juga tentunya. Saya akan
melakukan hal yang sama
seperti yang kamu
lakukan. Pada tahap ini
abaikan keberadaan ku, dan
kosentrasi kepada ritme pernafasanmu.
Aku ikuti semua arahan Naomi.
Pada mulanya aku mengejan
alat vitalku
dengan mengeraskan otot-
ototnya dan agak sukar juga seirama yang natural.
Kesukarannya adalah
mensinkronkan nafas dengan
tekanan mengejan. Namun
perlahan-lahan aku mulai bisa
menguasai ritmenya. Aku mulai dijalari rasa
hangat di sekujur tubuhku
ketika aku menarik nafas. Ini
menjadikan
perasaanku semakin kuat dan
alat vitalku juga semakin keras.
Beberapa saat kemudian dia
menghentikan ku.
"Sekarang mari kita berlatih
bersama mensinkronkan
pernafasan kita. Ini akan membantu kita mencapai
energi yang lebih besar dan
akan menyenangkan
bagi kita. Duduklah dan
lebarkan kedua kakimu dan
lemaskan dengkulmu senyaman mungkin,
aku akan duduk diatas
pangkuanmu. Kita akan
melakukan latihan bersama,
Sekarang ketika kamu
menghembuskan nafas dan mengendurkan otot, aku akan
menarik nafas dan
mengencangkan otot-ototku.
Dengan cara ini energi kita
akan melingkupi kita secara
berkesinambungan. Sekarang kembalilah
konsentrasi pada nafas dan
peregangan otot-ototmu,
lalu rasakan apa yang kamu
dapatkan. Jika kamu serius,
saya jamin ini akan lebih memudahkan
konsentrasimu dan aku," kata
Naomi.
Pagi ini aku benar benar tidak
lagi mampu mengontrol diriku
sendiri. Naomi membawaku kepada
keadaan yang belum pernah
aku bayangkan, dan aku
tunduk pada instruksiknya
tanpa ragu. Biasanya akulah
yang mengendalikan kemauanku, terutama dalam
hal sex. Alangkah indahnya kali
ini, ketika aku
tidak menjadi pihak yang
dominan. Suasana ini begitu
nyaman dan sangat alami.
Aku duduk di pasir dan seperti
yang diinstruksikan Naomi aku
memangkunya
berhadapan. Kakinya
dilingkarkan ke badanku dan aku menduduki ujung
kakinya. Tangan Naomi
memeluk bahuku, tubuh kami
merapat. Adik kecilku
berada tepat di mulut kelamin
Naomi. Setelah melakukan beberapa kali
dengan beberapa kekeliruan
juga akhirnya aku bisa
mengatur ritme
peregangan dengan irama
pernafasanku dan irma Naomi. Susah juga
berkonsentrasi olah nafas
sementara vitalku menyundul-
nyundul bibir vagina
Naomi.
Kami menyamankan diri kami dan berkonsentrasi pada
pernafasan serta
meregangkan otot vital kami.
Aku merasakan peregangan
otot vital naomi
pada bagian vitalku setiap kali dia menarik nafas. Irama
pernafasan kami
makin cepat dan rasa hangat
menjalar ke tubuh kami secara
lebih menonjol.
Kulit kami jadi makin hangat dan mulai berkeringat. Alat
vitalku menjadi
makin keras mendorong ke
dalam kemaluan Naomi dan
kemaluan nya serasa
makin menelan adik kecilku. Irama kami semakin sinkron
dan Naomi mulai mengeluarkan
suara ketika
menghembuskan nafas dan
matanya memberi signal agar
aku mengikuti apa yang dilakukannya. Aku ikut
bersuara ketika
menghembuskan nafasku dan
terasa
getaran di dalam pinggangku.
Sementara itu vitalku sudah menyatu dengan
vagina Naomi. Aku merasa
vitalku berada sangat dalam di
Naomi. Ujung
vitalku serasa mentok di
vaginanya saking dalamnya dia terbenam di dalam
vagina Naomi. Aku tidak
melakukan apa pun kecuali
kosentrasi dengan
pernafasan bagitu juga
tampaknya Naomi. Tubuh kami bersatu, bibir bertemu
bibir dan puting susunya yang
mengeras menyapu dadaku
Setiap kali dia menghirup nafas
otot vaginanya meremas
vitalku. Saya merasa vitalku dan energiku
seperti tersalur ke dalam diri
Naomi, demikian
juga sebaliknya.
Kami konsentrasi menikmati
pelatihan ini. Aku merasa semakin nyaman dan
sangat menggairahkan. Alat
vitalku berkedut seperti
orrgasme kecil. Aku
heran, orgasmeku tidak sampai
aku ejakulasi. Aku berusaha santai dan Naomi
menerima getaran orgasme ku
dan vaginanya menyambutnya
dengan relax. Dalam
waktu singkat aktivitas kami
semakin menggairahkan dan makin tinggi. Tubuh
Naomi mengejang dia memasuki
fase orgasme. Suatu
penmandangan yang
menggairahkan melihat reaksi
orgasme Naomi. Aku merasa akan kembali
mengalami orgasme ketika aku
menurunkan tensiku. Saat itu
orgasmeku terasa
sangat kuat dan kehangatan
menjalari seluruh tubuhku, dan anehnya aku
tidak ejakulasi. aku merasa
tidak seperti rasa ejakulasi
biasanya, ini
sebuah sensasi baru.
Setelah beberapa kali orgasme, Naomi berbisik "Silahkan kalau
kamu mau
ejakulasi di dalam vaginaku,
tetapi kalau kamu mau
merasakan pengalaman
lain, tahan ejakulasimu dan simpanlah energimu, itu akan
membuat kamu
lebih sehat. Tubuhmu akan
memiliki energi sex yang tinggi
untuk waktu
lama. "Melalui pengalaman yang kamu
ajarkan kepadaku, aku tidak
ragu lagi akan
mengikuti semua petunjukmu."
jawabku.
Secara perlahan-lahan kami saling mengendurkan saraf
sambil bertahan pada
posisi semula, berpelukan dan
nafas kami lebih perlahan,
berciuman lembut
dan vitalku masih tetap berada didalam vagina Naomi
tetapi pada posisi
yang santai. Batangku tetap
bertahan di dalam vagina
Naomi. Aku sama
sekali tidak merasakan kelelahan seperti umumnya
habis melakukan hubungan
dan juga tidak ada rasa
kantuk seperti biasanya.
"Terima kasih Dani, Saya
merasa nikmat berolah raga bersamamu. Saya senang
dengan cara kamu
memperlakukanku," katanya.
Ucapannya itu membuat vitalku
kembali menegang. " Cukup
dulu untuk hari ini ," katanya sambil menciumku.
"Oklah mari kita pulang," kata
ku.
Naomi menarik kemaluannya
meninggalkan batangku yang
setengah ereksi. Naomi lalu membungkuk dan
mengulum batangku. Otomatis
batangku kembali
mengeras.
Naomi menarik saya berdiri dan
kami kembali ke tempat awal kami.


Tamat

[ back ][ home ]


Discover the Best Mobile Websites now!

Web Site Hit Counter