watch sexy videos at nza-vids!
watcing ads 30s we paid $2

Hadiah dari Suami

Namaku Dina Rozana, biasa
dipanggil Dina…. Aku berasal dari
ras Melayu dan tinggal di Kuala
Lumpur, Malaysia. Sehari-hari,
aku bekerja sebagai seorang
customer service di sebuah Islamic Bank terkemuka di
downtown KL. Suamiku bekerja
sebagai seorang engineer di
sebuah big multi-national
company. Pekerjaannya
membuat suamiku sering berkeliling ke banyak negara
dan memiliki pergaulan
internasional. Pembawaan
suamiku yang supel dan ramah
membuatnya memiliki banyak
sahabat karib yang multi-ras. Banyak orang bilang, kalau aku
dapat dikategorikan sebagai
wanita yang memiliki rupa dan
tubuh menarik. Walau tidak
secantik ratu dunia, tapi kalau
lelaki lihat pasti menoleh sedikitnya dua kali. Ini bukan
sombong, melainkan
kenyataannya memang begitu.
Tak heran kalau aku tak
mengalami kesulitan sama sekali
ketika melamar pekerjaan sebagai seorang customer
service. Aku pun selalu
mendapat pujian dari kawan-
kawan suamiku setiap kali
mereka berjumpa dengan kami.
Tentu saja sebagai seorang wanita aku merasa tersanjung.
Kebetulan walaupun sering
berkerudung, aku gemar pula
mengenakan pakaian ketat yang
menampakkan lekuk-lekuk
bentuk tubuhku. Tentu saja aku berpakaian seperti itu hanya di
luar jam kerja. Biasanya jika ada
acara party atau sekedar
kumpul-kumpul bersama kawan-
kawan suamiku. Memang suamiku
sudah bersahabat dengan kawan-kawannya jauh sebelum
menikah denganku. Keakraban
mereka seperti sudah melebihi
saudara sendiri. Setelah kami
menikah, mau tak mau aku mulai
mengakrabi mereka juga. Lambat laun, aku pun terbiasa
dengan tingkah laku mereka….
Malah di antara mereka ada
pula yang berani mengajakku
bergurau dengan cara porno.
Kebetulan mereka pun tahu kalau kami suami isteri memang
open-minded dan tidak kolot.
Aku melayaninya saja karena
aku berusaha menghargai latar
belakang budaya teman-teman
suamiku itu yang keturunan China dan India, yang tentu saja
lebih liberal daripada lingkungan
keluargaku yang muslim.
Bagaimanapun, sampai sejauh itu
aku hanya berani di mulut. Kalau
ada yang coba-coba iseng ingin menciumku atau mencuri
kesempatan lebih jauh lagi, aku
pasti menolak juga. Paling jauh,
aku hanya membiarkan mereka
memelukku atau menyentuhku
dalam batas-batas yang wajar. Di luar itu, bagiku kehormatanku
hanya untuk lelaki yang jadi
suamiku. Di kesempatan ini, aku
mau berbagi cerita tentang
pengalamanku dikerjai oleh
teman-teman suamiku. Waktu itu aku aku baru menikah dan
belum punya anak. Saat itu hari
ulang tahun pernikahanku yang
pertama. Kami rayakan dalam
satu pesta sederhana dengan
teman-teman sekantor suamiku. Kawan-kawan suamiku itu ada
yang masih bujang dan ada pula
yang sudah menikah. Karena
acara ini adalah private party,
malam itu aku memakai baju
yang seksi sedikit… dengan tali halus dan leher lebar yang
leluasa menampakkan pangkal
buah dadaku yang ranum dan
padat… rok pendek sampai
pangkal paha… warna hitam
lagi.. Sementara kubiarkan rambutku yang sebahu
mengembang bebas terbuka…
Hitung-hitung sekedar selingan
dari kostum sehari-hariku yang
mengharuskanku berkerudung…
Lagipula, ini adalah perayaan ulang tahun pernikahan kami…
Aku merasa wajib untuk tampil
secantik dan semenarik
mungkin… Dengan make up yang
simple nampaklah jelas
kecantikan alamiku. Walaupun sudah bersuami tapi kami jarang
dapat bersama karena suami
sering tugas ke luar negeri. Jadi
tubuhku masihlah kencang
seperti saat gadis sebab tak
terlalu sering dijamah oleh suamiku… tapi aku tetap
bahagia dengannya. Singkat
cerita, kami pun sampai di
rumah kawan yang
menyelenggarakan acara itu.
Aku bersalaman dengan kawan- kawan suamiku. Kebetulan
mereka sudah lengkap hadir di
sana… Teman-teman suamiku itu
berjumlah 8 orang… tapi aku
agak heran sebab tak ada
wanita lain selain aku. Ketika kutanya mereka, katanya istri
mereka sedang tidak free, ada
yang harus jaga anak
demamlah, ada yang harus
beresin sesuatu dirumahlah.
Pokoknya ada saja alasan masing-masing. Jadi acara
makan dan potong kue pun
dimulai. Aku tidak sangka
mereka menghidangkan minuman
keras juga… Sepengetahuanku,
suamiku adalah seorang yang tak pernah suka minuman
keras… tapi malam itu suamiku
bisa minum sampai mabuk, juga
termasuk aku….. Sebenarnya
aku tidak mau minum, tetapi
setelah dipaksa kawan-kawan suamiku dan demi menjaga
perasaan mereka dan suami
(nanti dikata aku tak ikut
memeriahkan suasana). Jadi aku
pun minumlah… walaupun itulah
pertama kalinya aku menyentuh minuman seperti itu… Samar-
samar kuingat minuman itu
cognac atau… entah apalah, aku
tak begitu paham… Yang aku
tahu, dalam waktu singkat
sudah banyak botol minuman keras yang habis tergeletak di
atas meja… Lebih kurang pukul
11 malam aku mulai merasa
agak pusing, biarpun
sebenarnya aku tidak banyak
minum. Paling-paling hanya dua gelas kecil. Aku memang
berhati-hati supaya jangan
sampai mabuk. Di samping aku
pun tidak begitu suka minuman
keras. Sementara itu kulihat
suamiku sudah tergeletak ketiduran di atas kursi panjang
di sudut ruangan. Sementara di
televisi terlihat tayangan film
porno. Salah sorang kawan
suamiku yang keturunan India,
kalau tak salah… Nathan, bertanya padaku. “Apa Cik Dina
mau berbaring di kamar dulu?”
“Tak lah, biar aku duduk di
samping suamiku saja…..”
kataku. Jadi aku pun duduk…
tapi ketika akan duduk, entah bagaimana aku hampir terjatuh
dan secara spontan Nathan
yang berada di sampingku
menarik tanganku buru-buru…
tapi ikut tertarik tali bajuku
yang halus itu… Seketika putuslah sebelah tali baju itu.
Jadi bajuku terbuka sedikit dan
kelihatanlah gundukan buah
dadaku yang sebelah… Seketika
pandangan Nathan nanar
tertuju pada buah dadaku yang terbuka sebelah itu dan
kelihatan dia mulai bernafsu. Itu
terlihat dari tarikan nafasnya
yang tiba-tiba menjadi cepat.
Maklumlah aku rasa malam itu
semua orang sudah minum minuman keras agak banyak
dan kelihatan sudah mulai
mabuk. Jadi aku mencoba
menenangkannya dan membuat
suasana kembali normal. “Tidak
apa-apa…” kataku pada Nathan sambil tersenyum dan cepat-
cepat menarik bajuku untuk
menutupi dadaku yang
terbuka…… Anehnya, si Nathan
itu tidak juga melepaskan
tangannya yang masih memegang tanganku. Malah dia
makin mendekat dan berusaha
memelukku, dengan pura-pura
menjaga supaya aku tidak
jatuh….. Aku rasa dia sengaja
mengambil kesempatan untuk memelukku, jadi aku menepis
tangannya. Sayangnya dia malah
semakin berani dan semakin
kuat memelukku begitu merasa
ada perlawanan. Sementara itu
teman-temannya yang lain hanya tertawa melihat kelakuan
Nathan. Malah terdengar ada
yang menganjurkan Nathan
supaya berusaha memelukku
lebih kuat lagi. Aku mencoba
meminta pertolongan dari suamiku, tapi tak ada reaksi
apa-apa darinya. Kelihatannya
dia sudah tertidur dengan
nyenyak karena terlalu mabuk.
Tadi dia memang minum tak
henti-henti. Merasa tidak ada jawaban dari suamiku, aku
bergegas lari dan mencoba
masuk ke dalam sebuah kamar
dekat ruang duduk, tapi para
lelaki yang lain segera
mengepung sekelilingku. Aku menjerit tapi siapalah yang akan
mendengarnya. Suara dari sound
system yang begitu keras
menutupi suara jeritanku…
Dalam hati aku dapat
merasakan sesuatu yang buruk pasti akan terjadi… Aku
kemudian mencoba membujuk
mereka supaya jangan
mengapa-apakan aku dan
mengingatkan mereka bahwa
aku adalah istri teman mereka. Tapi mungkin karena mereka
terlalu mabuk, mereka tidak
mengindahkan perkataanku…
Malah Nathan akhirnya berhasil
menangkapku dan memeluk
tubuhku dengan erat dari belakang. Sementara 2-3 orang
temannya yang lain menangkap
kaki dan memegang tanganku…
Mereka lalu mengangkat
tubuhku dan membaringkanku
pada lantai yang berkapet tebal itu… Sakit juga kepalaku
terantuk pada lantai… Mereka
terus memegang tangan kiri dan
kananku. Sementara kedua
kakiku mereka kangkangkan
lebar-lebar, membuat bajuku terangkat ke atas dan
memperlihatkan kedua pahaku
yang putih mulus itu… Nathan
mulai bertindak dengan ganas
dan menarik pakaianku dengan
kasar… hingga koyak terbuka. Aku hanya bisa menjerit-jerit.
Kemudian seorang dari mereka
membekap mulutku dengan
robekan bajuku… Aku jadi makin
sesak nafas… Aku dapat
merasakan celana dalamku ditarik orang… Kemudian aku
merasakan ada tangan-tangan
kasar mulai meraba dan
meremas-remas seluruh
badanku. Buah dadaku, perutku,
pinggul, paha dan kemaluanku menjadi sasaran tangan-tangan
kotor mereka… Aku hanya bisa
meronta-ronta, tapi tak
berdaya sebab empat orang
dari mereka dengan kuatnya
memegangi aku. Dua orang masing-masing pada kedua
tanganku. Dua yang lain pada
kedua kakiku yang dibiarkan
tetap terkangkang lebar oleh
mereka. Kemudian aku dengar
mereka bersorak sambil menyebut-nyebut:
“Nathan….Nathan….Nathan….!!!!!”
Aku melirik ke bagian bawah
tubuhku dan melihat muka
Nathan terseyum. Dia sedang
berlutut di antara kedua pahaku, sambil kedua tangannya
memegang pinggulku. Sementara
tubuhku yang tergeletak telah
telanjang bulat tanpa sepotong
benang pun….. Aku tahu persis
apa yang akan mereka lakukan dan akan segera terjadi
padaku…. Aku masih mencoba
meronta dan menjerit dengan
kuat, berusaha
mempertahankan kehormatanku,
tapi sayangnya mulutku tersumbat kain. Tangan dan
kakiku pun dipegang kuat-kuat
oleh mereka. Hanya badanku
yang mengeliat-geliat, tapi
itupun tidak bisa apa-apa
karena kedua tangan Nathan memegang pinggulku erat-erat.
Dalam keputusasaanku tidak
terasa ada perasaan aneh yang
mulai melanda tubuhku, yang
membuat kemaluanku mulai
basah…… Sementara itu pula aku merasakan kemaluanku
panas dan basah… Aku mencoba
melirik ke bawah kembali. Kulihat
kepala Nathan sedang berada di
atas perutku. Terasa lidahnya
mulai menjilat-jilat belahan kemaluanku dengan rakus.
Sementara kawannya yang dua
lagi sedang membuka pakaian
mereka masing-masing… Dan
kemudian kelihatanlah batang
kemaluan mereka yang telah mengacung dengan tegang dan
kerasss… Oooohhhhhh……
kelihatan sangat besar-besar.
Rata-rata lebih besar daripada
kemaluan suamiku yang selama
ini hanya satu-satunya yang pernah kulihat dengan nyata.
“Ayo, Nathan… masuki dia…
campuri dia..!!!” suara kawan-
kawan suamiku mulai terdengar
keras dan liar… menyemangati
Nathan yang tampaknya diharapkan memimpin mereka
menyetubuhiku. Aku makin
takutt… dan…… mulai
menangis…… tapi tangisanku
sedikit pun tidak mereka
hiraukan. Mereka terus mengusap-usap kemaluan
mereka masing-masing. Kemudian
aku mulai merasakan benda
tumpul besar lagi keras
mendesak masuk membelah
bibir-bibir kemaluanku. Rupanya Nathan sedang mencoba
medesak memasukkan batang
kemaluannya ke dalam
kemaluanku…….
“Ooooooooohhhhhhhhh………
hhhhhhhmmmmmmm………!!!!!!” suara tertahan keluar dari
mulutku yang masih tersumbat
kain. Aku…aku merasa sakit dan
perih… karena dia memaksa
masuk batang kemaluannya
yang berukuran sangat besar dengan rakus sekali…… membuat
badanku tersentak-sentak.
Benar-benar besar dan panjang
dibandingkan dengan milik
suamiku… Nathan masih terus
juga memaksa memasuki diriku. Perlahan-lahan tapi pasti
batang kemaluannya mulai
membelah masuk ke dalam
kemaluanku. Mula-mula
kepalanya… kemudian diikuti
oleh batangnya…. perlahan- lahan….. makin dalam….. dalam….
teruuusss….. terasa tidak habis-
habisnya…… Sambil mulutnya tak
henti-henti memuji begitu
ketatnya lobang kemaluanku
menjepit kepala dan batang kemaluannya…. membuat teman-
temannya tak sabar menunggu
giliran mereka… Ia diam sejenak
setelah akhirnya berhasil
memasukkan seluruh batang
penisnya ke dalam tubuhku… Aku merasa gemetar, bukan
saja tubuhku… melainkan juga
kemaluanku…!! Perasaanku
bercampur aduk antara malu
karena kemaluanku ternyata
memberikan respon spontan yang berbeda dengan
pikiranku… dan kenikmatan yang
terasa mulai menjalari sekujur
tubuhku… Nathan kembali
memuji liang kemaluanku yang
basah dan berdenyut-denyut memijiti kemaluannya…
Sementara yang lainnya terus
menghisap dan meremas-remas
buah dadaku… Akibatnya tak
terhindarkan, kedua putingku
pun jadi semakin mengeras… Yang lainnya lagi mengelus-elus
tubuhku. Pahaku, pantatku..
pokoknya seluruh bagian
badanku yang dapat dijangkau
mereka… Dalam waktu yang
sama Nathan mulai meningkatkan aksinya dengan
terus-menerus menusuk dan
mencabut batang kemaluannya.
Mula-mula perlahan-lahan…
makin lama makin cepat….
cepat…… cepaaatttttt dannnnnn…. Ooooohhhhhhh….
badanku tergetar-
getar….sementara aku……
Aaaaaaaaddduuuuuhhhh….. Apa
yang terrrrrjaaadiii… iiiinnniiiiii…..
oooooohhhhhh…….. badanku menggeliat dengan kuat
dannnn….. aku mengalami
orgasme terdahsyat yang
pernah aku rasakan selama
ini……
“Aaaaaaaaaddddddddduuuuuuuu …………!!!!!!!” Badanku terhempas
lunglai. Melihat keadaanku itu,
Nathan jadi makin bersemangat
serta makin kuat dan cepat
saja gerakan pantatnya…
sehingga keluar masuk batang kemaluannya berdecap-decap
karena lobang kemaluanku telah
basah oleh cairan kenikmatan
dari orgasme yang dahsyat
yang kualami…. Aku hanya
terlentang pasrah dengan badan lemas. Sekali-sekali
badanku menggeliat lemah
apabila sodokan kemaluannya
menyentuh bagian terdalam
dinding dasar kemaluanku……
Walaupun aku tahu aku sedang diperkosa mereka tapi karena
telah mengalami orgasme yang
dahsyat, aku akhirnya hanya
bisa pasrah dan tidak ada lagi
perlawanan. Lama-kelamaan
rontaanku makin lemah… Malah aku membiarkan mereka
melakukan apa saja yang
mereka mau pada tubuh dan
badanku… Termasuk ketika
mereka satu per satu mulai pula
menciumi dan menikmati bibirku secara bergantian…. Ada 20
menit kemudian Nathan
mencapai puncaknya dan sambil
menjerit kenikmatan.. dia
menyemburkan air maninya
membanjiri kemaluanku sambil menghentakkan dan
membenamkan kuat-kuat
batang kemaluannya ke dalam
lobang kemaluanku… sehingga
kembali tubuhku terhentak…
Oooooohhhhhhhhh……. Dibenamkannya terus
kemaluannya itu sampai benar-
benar mengkerut dan keluar
dengan sendirinya dari dalam
kemaluanku. Begitu kemaluan
Nathan tercabut dan ia terbaring lemas disampingku,
tiba-tiba seorang dari
kawannya dengan cepat
menaikiku. Tanpa basa-basi, ia
langsung membenamkan
kemaluannya yang sudah mengeras ke dalam kemaluanku
yang telah basah kuyup oleh air
mani Nathan bercampur dengan
cairan kenikmatanku…… Dia
terus mengayunkan tubuhnya
berkali-kali dan tak sampai 10 menit kemudian dia pun
menyemburkan air maninya
dalam kemaluanku… Kemudian
seorang demi seorang mereka
berganti-ganti menyetubuhiku.
Sementara aku hanya bisa terbaring lemas dengan kedua
paha terkangkang lebar-lebar
dan mata terpejam tak
berdaya… Selepas lelaki ketiga
menyemburkan air maninya ke
dalam kemaluanku, lelaki keempat tidak langsung
menyetubuhiku. Dia bersihkan
dulu sisa air mani yang ada dan
mulai menjilat-jilat kemaluanku…
Setelah puas, dia kemudian
menyetubuhiku. Seperti yang lain, dia juga menyemprotkan air
maninya ke dalam kemaluanku.
Demikian seterusnya lelaki
kelima, keenam, ketujuh, dan
kedelapan melakukan hal yang
sama….. Sementara itu aku… entah mendapat tenaga dari
mana, ketika lelaki keenam
sedang memperkosaku, aku
bukan sekedar diam, malah aku
minta dia berbaring dan aku
naik di atasnya… Aku tunggangi lelaki itu dan aku ayunkan
tubuhku dengan cepat hingga
aku mencapai klimaks berkali-
kali… Lelaki yang lain, yang
sedang berbaring di sekeliling,
berseru gembira sebab aku memberi respons yang tidak
mereka duga… Malah sambil aku
menunggang lelaki tadi, aku
hisap kemaluan salah seorang
lelaki yang masih menunggu
giliran… Aku makin bergairah dan bertindak liar… Mereka
makin suka… terus ada yang
menjilat pantatku dan
memasukkan jarinya ke dalam
lubang anusku… Aku merasakan
makin sedap dan klimaks entah sampai berapa kali… Adegan
seterusnya berlangsung hingga
kesemua lelaki merasa puas
dangan layananku. Kemudian tak
disangka-sangka Nathan sekali
lagi merangkulku dan membenamkan kemaluannya
yang telah tegang lagi… Aku
melayani Nathan hampir satu
jam… Seingatku dari pukul 11
malam sampai 2 pagi kemaluanku
dikerjai oleh delapan orang lelaki India, China dan Melayu itu
bergantian… Aku betul-betul
kecapekan disetubuhi mereka.
Nasib baik bagiku, anusku tidak
diapa-apain mereka… Mereka
hanya mencolok-colok dengan jarinya. Selesai aku digilir
beramai-ramai, mereka pun
keletihan termasuk aku sendiri.
Kami terlelap di situ, masih
dalam keadaan telanjang bulat.
Hingga kira-kira jam 10 pagi keesokan harinya baru aku
tersadar. Itu pun setelah
dibangunkan oleh suamiku. Aku
cuma bisa menangis dalam
pelukan suami sambil
menceritakan apa yang telah terjadi semalam padaku, saat
aku diperkosa beramai-ramai
oleh teman-temannya.
Sayangnya suamiku tidak terlalu
menanggapi, seolah-olah dia
merestui kelakuan teman- temannya memperkosa aku…
Setelah itu kemudian seorang
demi seorang teman-temannya
bangun dan bergegas
mengenakan pakaian masing-
masing. Aku melihat Nathan sudah menyiapkan minuman pagi.
Selesai minum pagi, baru aku
mengetahui bahwa suamiku
sebenarnya telah bersepakat
dengan Nathan. Suamiku bilang
juga kejadian itu merupakan hadiah bagi hari ulang tahun
pernikahan kami yang pertama,
karena aku dulu pernah
menceritakan padanya tentang
imajinasi nakalku… yaitu ingin
diperkosa oleh lebih dari lima lelaki… Rupanya cerita
khayalanku itu ditanggapi serius
oleh suamiku. Bersama kawan-
kawannya, mereka
merencanakan kejutan tersebut
padaku… Itulah sebabnya suamiku pura-pura mabuk tadi
malam… Karena sudah telanjur
dan pada dasarnya aku juga
merasa ketagihan, sekali lagi
hari itu aku dikerjai oleh
sembilan lelaki termasuk suamiku sendiri. Kali ini aku yang
merelakan diri untuk dikerjai
oleh para lelaki itu… Dengan
bermacam aksi dan style aku
diperlakukan mereka. Acara
orgy itu berlangsung hampir 4 jam lamanya karena mereka
masing-masing menyetubuhiku
sepuas-puasnya dan selama
waktu yang mereka mampu
bertahan… Nathan adalah yang
terbaik di antara semuanya… Hari itu aku tidak pergi ke
mana-mana selain bersetubuh
dengan mereka itu secara
bergilir. Sementara menanti
lelaki kesembilan menyelesaikan
permainannya, lelaki pertama kembali tegang dan kembali
menyetubuhi aku sekali lagi
sesudahnya… Pendek kata, hari
itu seharian penuh tubuh badan
dan kemaluanku bermandi air
mani lelaki… Nampak bahwa suamiku adalah orang yang
paling gembira melihat impianku
menjadi kenyataan… Aku juga
turut gembira karena dapat
merasakan ****** lain selain
milik suamiku… Keesokan harinya aku demam… Hampir seminggu
baru aku kembali pulih…
Bagaimana tidak koleps, sembilan
lelaki mengerjaiku habis-habisan
dan berkali-kali. Rasanya setiap
orang itu menyetubuhiku paling tidak tiga kali… Bayangkan
betapa lelahnya aku. Sampai
bengkak kemaluanku dikerjai
mereka… Nasib baik tak
membuatku mengandung… Kalau
sampai kejadian, aku tak tahu anak siapa yang aku kandung
itu… Sebulan dari kejadian itu
aku teruskan hubunganku
dengan Nathan… Suamiku
kemudian seolah-olah merestui
perbuatanku itu… Malah dia sering sengaja menitipkan diriku
pada teman-temannya itu saat
dia bepergian ke luar negeri.
Setiap kali suamiku ke luar
negeri, nafsu seksku dipenuhi
oleh Nathan dan teman-teman suamiku yang lainnya… Hal itu
berkelanjutan hingga Nathan
menikah. Sampai masing-masing
sudah memiliki keluarga sendiri.
Aku pun kemudian melahirkan
dua anak lelaki, yang aku tak tahu anak siapa sebenarnya…
sebab selain Nathan dan suami,
ada juga 2-3 orang lelaki lain
yang secara teratur sering
menyetubuhiku dengan
kerelaanku sendiri…. Kadang- kadang suamiku jadi penonton
saat aku bersetubuh dengan
lelaki lain…. Sampai sekarang
aku masih berhubungan dengan
salah seorang dari mereka tapi
bukan Nathan… Aku tak tahu sampai kapan perkara ini
berlanjutan.


Tamat

[ back ][ home ]

Cerita terbaru & Video Terheboh

Web Site Hit Counter