watch sexy videos at nza-vids!
video 3gp adult site !!

Pesta Anak Muda

Malam tahun baru 2001 yang
lalu, gue diundang ke suatu
pesta anak-anak muda kalangan
the have. Pestanya diadakan di
suatu villa di Curug Sewu, di
kaki gunung Salak, jalan masuknya cuma buat satu mobil.
Kebetulan gue dan temen gue
Ferry dateng yang paling
belakang dan gue nggak
nyangka waktu gue lihat mobil-
mobil yang parkir di situ Opel Blazer DOHC gue ternyata yang
paling murah !! Kita berdua langsung masuk ke
villa yang paling besar, di sana
sudah ada beberapa orang
tamu cowok cewek, semuanya
anak muda dengan dandanan
yang keren. Ferry langsung ngenalin gue ke tuan rumahnya,
dia cewek dengan tubuh yang
aduhai umurnya kurang lebih 26
tahun, namanya Elena. Menurut
Ferry, dia adalah anak seorang
bankir di Jakarta. Nggak lama kemudian, Elena
ngebuka acara hura-hura ini .
Sambil makan Ferry bilangin gue
kalau nanti jangan kaget,
dengan bisik-bisik dia bilang,
"Ndra, coba elo itung jumlah cowok sama ceweknya sama
nggak ?". Selintas gue hitung
dan ternyata jumlahnya nggak
jauh beda, gue langsung nanya,
"Emangnya kenapa Fer ?".
Temen gue ini nyahutin dengan tenang, "Tenang aja Ndra,
pokoknya elo puas lah !".
Sehabis makan, gue nyari
kenalan buat ngobrol dan ada
seorang cewek yang menarik
perhatian gue. Nama cewek ini, Vinda tingginya
sekitar 158 cm, kulitnya putih
dengan rambut sebahu. Dia
memakai kaos yang ketat
dengan belahan di dada yang
cukup menantang kejantanan gue, buah dadanya nggak
terlalu besar tapi bentuknya
bagus. Yang paling bikin gue
penasaran adalah pandangan
matanya yang memperlihatkan
hasrat bercinta. Untuk beberapa saat, kita berdua ngobrol
kesana kemari dan akhirnya gue
tahu kalau dia baru berumur 22
tahun dan masih kuliah di suatu
perguruan tinggi di daerah
Kalibata. Nggak berapa lama, suara musik
disco berkumandang dan Elena
berteriak lewat mike, "Dancing
time, guys !!". Dan beberapa
orang langsung turun berjoget,
gue nggak tahan juga akhirnya gue tarik Vinda turun ke lantai
dansa. Ternyata dia seorang
pe-disco yang hot, gerakan-
gerakan tubuhnya bener-bener
membangkitkan kejantanan gue.
Beberapa kali buah dadanya di tempel dan digoyang-goyangkan
di dada gue dengan sengaja,
seolah nantang gue. Kurang
lebih 1 jam kita berjoget,
akhirnya kita mutusin untuk
break dulu. Gue nawarin dia mau minum apa dan dia nyahut
dengan nakal, "Gimana kalau
whisky cola aja ?". Wah, gile
juga nih cewek abis kita minum-
minum, ternyata lagunya diganti
jadi slow and romantic dan Vinda langsung narik gue balik
melantai. Dia langsung meluk gue
buah dadanya langsung
terhimpit diantara kita berdua,
dan membuat kemaluan gue
menegang. Gue pikir si Vinda pasti ngerasa juga nih .
Akhirnya gue beraniin nyium
belakang telinganya dan gue
terusin ke lehernya, udah itu
tangan kanan gue meremas
dengan pelan pantatnya yang berisi dan Vinda cuma
menggumam nikmat. Gerakan itu
gue ulang beberapa kali, dan
terasa desah nafasnya makin
keras akhirnya Vinda nggak
tahan, bibir gue langsung di kulumnya gue ngerasain lidah
kita beradu. Buat makin
ngerangsang, gue gesek-gesek
kemaluannya pakai tangan gue. Lagi enak-enaknya kita ciuman,
tahu-tahu musik di balikin lagi
jadi disco bubar deh,
rangsangan-rangsangan yang
gue buat tadi. Sementara gue
sama Vinda nge-slow dance, rupanya makin banyak minuman
keras yang beredar. Nggak lama
ada seorang cewek naik ke
atas meja dan ngejoget dengan
gerakan-gerakan yang hot, dan
lagi-lagi Elena berteriak lewat mikenya DJ, "It's free time hey,
Finny show your naked body !".
Dan cewek yang lagi joget
diatas meja tadi langsung
ngelepasin blusnya dan disusul
dengan BHnya, cowok-cowok langsung bertepuk-tangan dan
bersuit-suit, sementara cewek-
ceweknya berteriak histeris.
Beberapa diantara mereka
langsung mengadakan gerakan-
gerakan sex foreplay. Dalam hati gue berteriak, "Damn, ini
yang dimaksud sama Ferry
tadi !". Akhirnya perhatian gue balik ke
Vinda lagi, yang sebelumnya gue
peluk dari belakang gue cium
tengkuknya yang putih, yang
dipenuhi dengan bulu-bulu halus
dan tangan gue mulai masuk ke balik kaosnya mencari buah
dadanya. Waktu gue mulai
meremas buah dadanya, Vinda
cuma menggeliat senang di
pelukan gue, dan dia berusaha
masukin tangannya ke celana gue. Sesaat kemudian, dia
berbisik, "Ndra, fuck me please
gue udah nggak tahan nih !",
udah itu si Vinda narik gue ke
salah satu kamar di lantai dua. Begitu pintu ketutup, Vinda
langsung meluk dan bibirnya
langsung melumat bibir gue dan
tangannya langsung ngelepasin
ikat pinggang dan celana gue,
setelah itu dengan nggak sabar dia melorotin celana dalam gue.
Akhirnya kontol gue yang udah
berdiri dari tadi nongol keluar
dan Vinda dengan sigap
menggenggam kontol gue dan
diarahin ke mulutnya. Dalam sekejap kontol gue setengahnya
udah masuk mulutnya,
sementara itu gue ngelepasin
kemeja dan gue ngerasain
nikmatnya kontol dihisap dan
diemut. Sambil ngebungkuk, gue ngebukain kaos sama BHnya
Vinda, ternyata badannya bener
bener putih mulus, teteknya
bulat penuh dengan puting yang
berwarna merah tua dan si
Vinda masih ngemut dan ngisep kontol gue dengan bernafsu. Setelah gue pikir dia cukup
ngisepin kontol gue, si Vinda gue
bimbing dan gue celentangkan di
ranjang. Sesudah itu gue bukain
rok dan celana dalamnya, gue
ngeliat bibir kemaluannya tidak ditutupi jembut sama sekali.
Ketika jari gue mulai masuk ke
vaginanya, gue ngerasa
vaginanya mulai basah.
Sementara itu, mulut dan lidah
gue mulai bermain-main di teteknya, putingnya adalah
sasaran yang menggairahkan
dan tangan gue yang satu
nggak ketinggalan mulai
ngeremas-remas teteknya yang
mulai mengeras. Si Vinda cuma mendesah-desah dan menggeliat
merasakan nikmatnya jari dan
kecupan gue, tangannya cuma
bisa menarik-narik rambut gue. Pelan-pelan jari gue bergerak
makin dalam dan akhirnya
tersentuhlah clitorisnya,
langsung aja si Vinda mendesah,
"Uhghh, Ndra lagii, emmhh" dan
bibir gue ngerasain teteknya makin tegang. Kecupan dan
jilatan lidah gue akhirnya
menjelajahi kedua teteknya dan
lembah diantaranya, dan jari-
jari gue tetap ngemainin
clitorisnya yang membuat Vinda makin menggelinjang-gelinjang
dan desahannya makin keras,
"Ohhh, Ndra . Ufhh, oohhh".
Memeknya terasa makin basah
dan bibir vaginanya makin
menggembung, tanda nafsu birahinya makin menggelora. Akhirnya, gue ngambil posisi 69,
kontol gue jatuh diatas
mulutnya dan mulut gue mulai
bekerja dengan mengecup bibir
vaginanya. Makin lama gue
tambah kekuatan kecupan gue, makin lama dan makin kuat,
sekali-kali lidah gue mendesak
masuk kesisi dalam dari
vaginanya. Si Vinda hanya bisa
menggelinjang dan mengangkat
pinggulnya, karena mulutnya lagi sibuk ngisep kontol gue. Nggak
lama dia ngelepasin kontol gue
dan ngejerit, "Ndra, fuck me ..
please, gue nggak tahan lagi,
please !". Gue putar badan dan
Vinda langsung ngebuka selangkangannya, dengan dua
jari gue buka memeknya yang
sudah menggembung itu dan
gue gesek-gesekan kepala
kontol gue ke bibir vaginanya
bagian dalam. Si Vinda makin menggelinjang dan mendesah-
desah, setelah itu gue masukin
setengah kontol gue ke
memeknya dan gue goyang maju
mundur tapi gue jaga cuma
setengah kontol gue yang masuk. Nggak lama Vinda
ngejerit lagi, "Ndra ayo masukin
kontol elo semuanya yang dalem
Ndra ". Tapi gue cuekin aja
permintaannya itu, karena gue
pingin ngebuat dia makin terangsang. Cuma kepala kontol
gue yang bersenggolan sama
selaput dara dan kadang-
kadang gue ngerasain clitorisnya
di ujung kontol gue, sementara
itu goyangan gue makin cepat dan membuat Vinda makin
terangsang. Si Vinda makin
nggak tahan untuk dientot,
"Indra ayo dong entot gue
emmhh, masukin yang dalem
Ndra " bujuknya manja. "Ok, kalau elo mau ngerasain
panjangnya kontol gue, kita
ganti posisi aja". Udah itu, gue ngambil posisi
duduk selonjor dan si Vinda gue
suruh berjongkok menghadap ke
gue. Langsung aja kontol gue
digenggamnya dan diarahin ke
memeknya, udah itu dia ngedudukin pinggul gue dan
kontol gue langsung terbenam
di memeknya yang basah lembab
itu. "Ok, Vin sekarang elo
goyang pelan pelan naik turun,
gimana ?" dan dia nyahut, "Ndra, kontol elo bener-bener
fit di memek gue emmm, ufhhh
". Terusnya Vinda bergerak naik
turun seperti orang naik kuda,
gesekan kontol gue dan
memeknya memberikan kenikmatan yang luar biasa,
makin lama gerakannya makin
cepat dan desahannya juga
makin keras, "Oghhh . Ohhhh,
emmm .. ufghh". Dan gue juga
ngerasain kontol gue dialirin cairan vagina yang makin
banyak. Sementara itu, tangan
gue mengelus-elus punggungnya
dan meremas teteknya, gerakan
teteknya yang seirama dengan
naik turun badannya benar benar sensual. Kurang lebih
setengah jam si Vinda berkuda
diatas kontol gue, dia ngejerit
kecil, "Ndra ughhhh. gue
orgasme . Ohhh, ohhh" dan tiba
tiba aja badannya menegang dan dijatuhkannya ke badan
gue, dan gue juga ngerasain
kontol gue bener bener basah
sama cairan vagina. Si Vinda gue rebahin di pinggir
ranjang dan gue berdiri di atas
lutut gue, setelah itu gue buka
kedua pahanya yang putih itu
dan gue masukin lagi kontol gue
ke memeknya. Gue senderin kedua kaki Vinda ke badan gue
dan sambil meganin kedua
kakinya, gue mulai ngegoyangin
pinggul gue maju mundur. Gue
bilang ke Vinda, "Sekarang
giliran gue ". Awalnya gue goyang dengan lambat dan
makin lama makin cepat, gue
ngerasain kenikmatan yang
diberikan memeknya si Vinda.
Sementara itu, si Vinda cuma
bisa melenguh, "Uhhhg ohhhh lagi Ndra uufhh" dan meremas-
remas teteknya sendiri sambil
menggelinjang-gelinjang. Nggak
lama, gue turunin frekuensi
goyangan gue jadi gue bisa
sambil nyiumin betisnya Vinda. "Ndra ohhg, masukin yang dalem
uuhhhpp" dan gue sahutin, "OK,
sekarang lingkarin kaki elo di
pinggang gue, gue akan
tancepin dalem-dalem kontol
gue". Si Vinda nurut dan gue tarik kontol gue pelan-pelan
setelah itu gue masukin lagi
secepat mungkin dengan tenaga
penuh, jadi gue masukin kontol
gue dengan sentakan-sentakan
bertenaga. Vinda cuma bisa menjerit setiap kali kontol gue
memasuki memeknya, "Oohhh
uuhhhpp .. uuhhhpp Ndra lagiii
ohhh gilaa ouchh ". Kedua
tangannya merenggut seprei
keras-keras, karena dia merasakan sedikit rasa sakit
yang bercampur kenikmatan
yang luar biasa, dan Vinda
memejamkan matanya, suatu
tanda dia bener-bener
menikmati kontol gue. Nggak lama kemudian gue ngerasain
kedua pahanya menegang dan
menjepit pinggang gue dengan
keras, demikian juga dengan
badannya yang menegang dan
punggungnya terangkat dari tempat tidur, membuat
teteknya makin menonjol.
Akhirnya dia menjerit lagi,
"Ouchhh Ndra . Gue orgasm lagi .
Ouchh" dan gue rebahin badan
gue di atas badannya sambil gue ciumin leher, telinga dan
teteknya yang menggelembung
keras. Kemudian gue suruh dia
untuk terlentang di tengah
ranjang. Sambil gue remas teteknya, gue
bisikin dia, "Satu session lagi yaa
" dan dia menyahut, "Elo bener-
bener ngebuat gue gila Ndra".
Dengan lutut gue, gue buka lagi
kedua pahanya dan untuk ke sekian kalinya kontol gue masuk
lagi di memeknya. Gue rebahin
badan gue menimpa badannya
Vinda dan gue ngerasain kedua
teteknya di dada gue,
sementara itu kedua tangan Vinda memeluk tubuh gue
dengan erat. Gue cium bibirnya,
sehingga kita kembali merasakan
lidah-lidah yang beradu dan gue
mulai menggoyangkan pinggul
gue naik turun. Dua puluh menit kemudian, Vinda mulai
menggelinjang dengan liar di
bawah badan gue dan gue
merasakan kenikmatan yang lain
yaitu tetek-teteknya makin
bergesekan dengan dada gue. Setelah itu gue makin
mempercepat goyangan dan
Vinda mulai mendesah-desah
lagi, "Ohhg . Ufhhp", nggak lama
kemudian dia menjerit, "Ndra,
gue mau orgasm lagi ouchhh". Terus gue bilang, "Tahan bentar
Vin, gue juga mau keluar nih"
dan makin gue percepat
goyangan gue. Akhirnya Vinda
menjerit kecil, "Ndra . Gue
orgasme ohhh" dan guepun nggak tahan lagi. Badan kita
berdua menegang dan untuk
meredam jeritan Vinda, gue
bungkam bibirnya dengan
ciuman. Setelah itu gue
merasakan gerakan air mani di dalam kontol gue yang berarti
sebentar lagi air mani gue
menyembur keluar dan dengan
sigap gue keluarin kontol gue
dari memeknya Vinda. Akhirnya air mani gue muncrat
keluar tepat di atas dada Vinda
dan dia membantu ngurutin
kontol gue, supaya tidak ada
mani yang ketinggalan. Kemudian
Vinda mulai menjilati kontol gue dan akhirnya diemut untuk
dibersihkan. Setelah itu kita
berdua tidur berpelukan
kelelahan dengan rasa puas
yang tak segera hilang.


Tamat

[ back ][ home ]

Cerita terbaru & Video Terheboh

Web Site Hit Counter